Reporter: Muhammad Julian | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membantah kabar adanya ledakan di pabrik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) pada Minggu pagi (24/12). Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, menyatakan bahwa yang terjadi adalah kebakaran, bukan ledakan.
Tim penanganan dampak kecelakaan kerja telah segera dibentuk oleh manajemen PT IMIP sejak pukul 06.15 WITA untuk menangani situasi di lokasi kejadian. Dedy Kurniawan menyampaikan, "Kami juga telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pasca kecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban."
Kecelakaan terjadi di pabrik ITSS, salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah. Saat ini, situasi di lokasi kejadian sudah terkendali.
Hingga pukul 16.15 WITA, jumlah korban meninggal akibat kebakaran mencapai 13 orang, dengan 4 di antaranya adalah warga negara China. Terdapat juga 46 korban terluka, kebanyakan disebabkan oleh terkena uap panas. Diantaranya, 29 korban dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dalam observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang menjalani perawatan rawat jalan.
Hasil investigasi sementara menyebutkan bahwa tungku smelter No. 41, yang awalnya ditutup untuk operasi pemeliharaan, mengalami kebakaran saat sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan. Sisa slag atau terak dalam tungku bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar, menyebabkan kebakaran setelah dinding tungku runtuh.
Manajemen PT IMIP menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak, sesuai dengan informasi sebelumnya. Perusahaan juga tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali untuk mengatasi dampak kecelakaan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News