kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,24   -23,49   -2.53%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulan puasa, harga ikan laut naik 20%


Rabu, 15 Juni 2016 / 12:01 WIB
Bulan puasa, harga ikan laut naik 20%


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga bahan pokok merangkak naik memasuki bulan puasa, tidak terkecuali harga ikan. Hasil survei dan monitoring Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa kenaikan harga ikan berkisar antara 10%-20%, tergantung jenis ikan.

Survei dan monitoring tersebut dilakukan di beberapa kota besar seperti Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Manado. Meski terjadi kenaikan, namun KKP mengklaim status permintaan serta kenaikan harga ikan pada bulan puasa cenderung aman.

Upaya yang ditempuh di antaranya melalui konsolidasi data pasokan dan komunikasi dengan pemasok besar atau ritel modern, melakukan monitoring pasokan dan harga secara real time dan online. "Juga melakukan pantauan langsung secara selektif di kota-kota besar," jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Selasa (14/6).

Selain itu, KKP juga menggelar operasi pasar ikan. KKP mengajak dua perusahaan pelat merah, yaitu PT Perikanan Indonesia (Perinus) dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) serta dua perusahaan swasta, yaitu PT Komira dan PT Intimas Surya untuk menjual ikan segar serta produk olahan ikan di 11 titik di Jakarta sepanjang Juni 2016.

Melalui operasi pasar tersebut, Perinus siap menyalurkan produk olahan ikan seperti bakso ikan, otak-otak ikan, kaki naga, dan steik ikan sebanyak 100 pak ukuran 500 gram.

Sedangkan Perindo menyiapkan ikan kembung banjar, filet patin, bawal bintang, bandeng, ikan kuro, dan kakap putih sebanyak 25 kilogram (kg) sampai dengan 200 kg untuk setiap jenis ikan.

Namun Sekretaris Jenderal Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Niko Amrullah justru bilang, harga ikan di tingkat nelayan fluktuatif sebulan terakhir. "Tidak ada kepastian harga di tingkat nelayan," ujarnya.

Padahal, hasil tangkapan ikan nelayan berkurang hingga 20% karena fenomena ombak tinggi dan air laut pasang atau rob yang terjadi saat ini. Meski merupakan fenomena tahunan, namun Niko menilai rob tahun ini cenderung tinggi ketimbang tahun lalu.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perikanan Indonesia (Gappindo) Herwindo Suwondo membenarkan, harga ikan memang cenderung naik pada saat puasa dan Idul Fitri, meski tidak sedrastis bahan pokok lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×