kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.691   38,00   0,23%
  • IDX 8.272   108,13   1,32%
  • KOMPAS100 1.154   17,50   1,54%
  • LQ45 844   12,04   1,45%
  • ISSI 286   3,84   1,36%
  • IDX30 443   6,53   1,50%
  • IDXHIDIV20 512   9,31   1,85%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 138   1,53   1,12%
  • IDXQ30 141   2,23   1,61%

Bumi Makmur Anugerahagung Optimistis Konsumsi CPO Domestik Bergairah


Senin, 03 November 2025 / 09:45 WIB
Bumi Makmur Anugerahagung Optimistis Konsumsi CPO Domestik Bergairah
ILUSTRASI. Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di atas truk di Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (29/10/2025).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Makmur Anugerahagung (BMA) terus berupaya menjaga mutu produk dan ketepatan waktu seiring gairah konsumsi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) domestik pada tahun 2025,

Perusahaan perdagangan (trading) CPO yang didirikan pada 2023 ini memadang bahwa kepercayaan konsumen menjadi kunci dalam perdagangan komoditas CPO.

“Kami punya komitmen kuat dalam pengiriman produk secara tepat waktu, serta menjaga kulitas CPO sesuai kesepakatan dengan konsumen. Intinya, ketepatan waktu dan mutu dijaga sehingga konsumen percaya,” tutur Cheny Canliarta, Direktur PT Bumi Makmur Anugerahagung dalam keterangannya, Senin (3/11/25).

Cheny menegaskan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaannya bergantung pada ketepatan waktu pengiriman barang, kecuali jika terjadi kendala yang disebabkan oleh faktor cuaca atau alam. Ia menambahkan, penting bagi perusahaan untuk memberikan penjelasan yang transparan agar konsumen memahami kondisi tersebut.

Baca Juga: Pengusaha Sawit Waspadai Dampak Wacana DMO terhadap Harga CPO dan TBS

Cheny juga meyakini bahwa pasar CPO domestik masih memiliki prospek positif, termasuk pada 2025. Karena itu, perusahaan akan memusatkan fokus pada pasar dalam negeri dengan target pertumbuhan penjualan hingga dua kali lipat dibandingkan tahun 2024.

Optimisme tersebut sejalan dengan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang mencatat total konsumsi CPO domestik mencapai 16.406 ton sepanjang Januari–Agustus 2025, atau naik sekitar 5% secara tahunan.

Dari total konsumsi tersebut, sektor biodiesel menyumbang porsi terbesar yakni 8.343 ton atau sekitar 50,85%, diikuti sektor pangan 6.579 ton atau setara 40,1%, dan oleokimia 1.484 ton atau 9,05%. 

Baca Juga: GAPKI Proyeksikan Kenaikan Harga CPO Imbas Implementasi B50

Per Agustus 2025, total produksi CPO plus palm kernel oil (PKO) mencapai 39.037 ribu ton, naik 13,08% secara tahunan. Sementara ekspor produk sawit Indonesia mencapai US$ 24,785 miliar, naik 42,8% secara tahunan.

Khusus ekspor CPO, data Gapki memerlihatkan terjadi peningkatan sekitar 3%, yakni dari 2.141 ton per akhir Agustus 2024 menjadi 2.210 ton sepanjang Januari-Agustus 2025.

Selanjutnya: Saratoga (SRTG) Bukukan Kerugian Investasi Rp 4,3 Triliun per Kuartal III 2025

Menarik Dibaca: Promo HokBen ShopeePay SPayLater 1-16 November, Jajan Hoka Hemat Cuma Rp 1.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×