Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan rencana pengaliran listrik untuk 47 daerah perbatasan bisa terealisasi pada 17 Agustus 2015 mendatang. Namun demikian target pemerintah pusat ini diragukan oleh kepala daerah. Wakil Bupati Sanggau, Kalimantan Barat Yohanes Ontot pesimistis target itu bisa terealisasi sesuai rencana.
Berangkat dari pengalaman di lapangan, kondisi infrastruktur di Kalimantan Barat terutama daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia, saat ini masih terdapat banyak terkendala. "Ketika ada kebijakan pembangunan listrik oleh pemerintah, tentu yang utama harus dibenahi adalah infrastruktur jalan raya," ujar Yohanes Ontot, usai diskusi Ketenagalistrikan, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta (10/5).
Ia mencontohkan di Kecamatan Entikong yang terdiri dari lima desa dan 34 dusun serta Kecamatan Sekayam yang terdiri dari 10 desa dan 56 dusun. Dari total 11.598 rumah tangga (RT) di daerah itu, masih ada sekitar 2.126 RT belum menikmati listrik.
Meskipun demikian, pemerintah pusat mengaku sudah sampai pada tahap pengadaan pembangkit di wilayah perbatasan. Untuk mempercepat pengadaan listrik, pemerintah berjanji akan memasang pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di 47 daerah perbatasan tersebut.
PLTD itu hanya bersifat sementara. "Nantinya akan kami hybride menjadi EBT (energi baru terbarukan) karena kalau bangun pakai PLTMH (pembangkit listrik tenaga mikro hydro) atau PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) itu butuh waktu yang lama," terang Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman. Kapan realisasinya? Mari kita tunggu bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News