Reporter: Handoyo | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. PT BW Plantation Tbk terus menggenjot penanaman lahan tertanam baru untuk kelapa sawit. Tahun ini, emiten perkebunan berkode saham BWPT ini berencana menambah lahan tertanam kebun kelapa sawit seluas 3.000 hektar (ha).
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT BW Plantation Tbk Kelik Irwantoro mengatakan penambahan lahan tertanam kelapa sawit perusahaan dilakukan lantaran saat ini masih ada sekitar 20.000 ha lahan sawit yang berstatus belum tertanam. "Perencanaan penanaman tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu," ujar Kelik kepada KONTAN belum lama ini.
Sekedar informasi, total perbendaharaan lahan atawa land bank perkebunan kelapa sawit milik BW Plantation mencapai 90.000 hektar. Dari jumlah itu, sekitar 70.000 ha lahan yang telah berstatus tertanam. Sehingga masih ada sekitar 20.000 ha lahan yang belum tertanami.
Dari jumlah lahan yang dimiliki BWPT, hingga akhir tahun lalu luas areal tanaman yang sudah menghasilkan mencapai 39.000 ha. Tahun ini, rencananya luas tanaman yang menghasilkan akan bertambah menjadi 50.000 ha.
Profil tanaman kelapa sawit di kebun milik BWPT masih relatif muda dengan rata-rata usai tanaman masih di bawah 6 tahun-7 tahun. Penanaman perdana pohon sawit BWPT adalah pada tahun 2007 lalu. Dengan demikian, hingga saat ini BWPT masih belum melakukan replanting atau penanaman pohon kembali pohon kelapa sawitnya.
Tahun ini, perusahaan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 700 miliar. Angka ini lebih rendah ketimbang belanja modal tahun lalu yang mendekati Rp 1 triliun. Belanja modal tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai penanaman lahan tertanam baru dan perawatan tanaman yang sudah ada.
Untuk mendukung produksinya, BWPT terus menambah pabrik kelapa sawit (PKS). Tahun ini, perusahaan telah memiliki empat unit PKS dengan total kapasitas 210 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Kapasitas produksi ini naik 55,5% ketimbang tahun lalu yang hanya 135 ton TBS per jam dengan beroperasinya PKS ke empat milik BWPT di Kalimantan Timur. Pabrik pengolahan kelapa sawit terbaru milik perusahaan yang mulai beroperasi tahun ini memiliki kapasitas produksi 75 ton TBS ber jam ini dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp 150 miliar, termasuk untuk pembangunan prasarana jalan.
Seiring bertambahnya jumlah tanaman yang menghasilkan, BWPT berencana membangun satu unit PKS lagi di tahun depan. Namun, Kelik masih enggan menyebutkan kapasitas dan nilai investasi yang akan digelontorkan perusahaan untuk membangun PKS ini.
Tak hanya itu, BW Plantation juga terus menambah perbendaharaan lahan perkebunan kelapa sawitnya. Saat ini BWPT tengah melakukan studi lapangan terharap bebreapa tawaran lahan di Kalimantan. "Ada pikiran untuk penambahan lahan. Penawaran banyak," kata Kelik tanpa merinci lokasi dan luas lahan yang ditawarkan kepada perusahaan. Asal tahu saja, pada tahun 2013 lalu setidaknya perusahaan telah menambah landbank seluas 6.000 ha.
Sekedar catatan, selama ini BW Plantation fokus mengembangkan usaha perkebunan sawit yang dimiliki di wilayah Kalimantan. Perkebunan kelapa sawit milik perusahaan tersebar beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur dan Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News