Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) meningkatkan investasi pada tahun ini. Pada tahun 2017, Pertamina menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar US 3,6 miliar. Pada tahun 2018 ini, Pertamina menganggarkan capex sebesar US$ 5,59 miliar. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk investasi di bidang hulu.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko, Gigih Prakoso mengatakan, capex hulu memang selalu mendominasi investasi Pertamina. "Pada tahun lalu, investasi hulu Pertamina mencapai US$ 2,5 miliar," kata Gigih pada Senin (29/1).
Pada tahun ini Pertamina menganggarkan investasi untuk hulu migas mencapai 59% atau sebesar US$ 3,29 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan lapangan Jambaran-Tiung Biru, alih kelola Blok Mahakam, dan pengembangan geothermal.
Di bidang pemasaran, Pertamina menganggarkan capex sebesar 15% atau sebesar US$ 838 juta. Angka tersebut juga naik dari capex pemasaran tahun lalu yang hanya mencapai US$ 389juta.
Gigih bilang capex untuk pemasaran digunakan untuk peningkatan infrastruktur pasokan dan distribusi (TBBM,Pipa). Selain itu juga digunakan untuk peremajaan kapal dan pelaksanaan BBM Satu Harga di kawasan 3 T sebanyak 50 titik.
Selain pemasaran, Pertamina juga menganggarkan investasi untuk direktorat megaproyek pengolahan dan petrokimia sebesar 15% atau sebesar US$ 838 juta. Pada tahun lalu Pertamina hanya menganggarkan capex untuk megaproyek pengolahan dan petrokimia sebesar US$ 415 juta.
Sementara untuk direktorat pengolahan dianggarkan capex sebesar 3% atau setara US$ 167 juta. Capex tahun ini naik dari capex pengolahan tahun lalu sebesar US$ 120 juta.
Dana tersebut digunakan untuk proyek-proyek RDMP,GRR, dan PLBC. "Pelaksanaan proyek upgrading kilang existing Pertamina ada empat kilang dan pembangunan dua kilang baru. Ini bisa menambah kapasitas kilang Pertamina jadi 2 juta barel per hari di 2025," ujar Gigih.
Dana investasi di pengolahan juga digunakan untuk peningkatan fleksibilitas minyak mentah kilang. Ada juga investasi untuk pengembangan produk turunan.
Sisa capex Pertamina tahun ini digunakan untuk proyek gas sebesar 5% atau mencapai US$ 279 juta dan riset pendukung lainnya sebesar 3% atau mencapai US$ 167 juta.
Capex untuk proyek gas dan kegiatan lainnya pada tahun ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2017, capex untuk proyek gas hanya sebesar US$ 149 juta dan capex untuk kegiatan lain-lain sebesar US$ 120 juta.
Biarpun investasi meningkat pada tahun ini, namun Gigih menyebut Pertamina masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan investasi seperti adanya keterbatasan kapasitas investasi karena ada dampak penugasan terhadap arus kas operasional. Makanya, Pertamina berencana untuk mencari mitra strategis untuk berinvestasi di sejumlah proyek-proyek Pertamina.
"Solusinya akan bermitra dengan mitra strategis yang memiliki kapasitas investasi serta mencari solusi pendanaan yang inovatif," jelas Gigih.
Ada juga tantangan dalam pengadaan lahan untuk kebutuhan investasi. Makanya ke depannya Pertamina akan melakukan kerja sama dengan pemilik lahan maupun Pemda setempat dalam penyediaan lahan untuk kepentingan umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News