Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Logindo Samudramakmur Tbk berencana menerbitkan surat utang alias obligasi senilai S$ 50 juta, atau setara dengan Rp 460 miliar. Perusahaan jasa perkapalan tersebut akan memakai dana obligasi sebagai belanja modal tahun ini.
Sejalan dengan denominasi obligasi yang dipilih, Logindo bakal mencatatkan surat utangnya itu di bursa efek Singapura. "Kami memilih untuk menerbitkan obligasi di Singapura karena bunga di sana lebih murah," ujar Eddy K. Logam, Direktur Utama Logindo Samudramakmur kepada KONTAN, (28/1).
Hanya saja manajemen perusahaan itu belum berbagi cerita tentang rencana penerbitan obligasi tersebut. Logindo belum menyebutkan detail perihal persisnya imbal hasil dan rencana penerbitan obligasi tersebut.
Yang pasti, obligasi hanya salah satu sumber dana mencukupi belanja modal tahun ini. Pasalnya, Logindo menginginkan dana belanja modal sebesar US$ 80 juta. Nah, Logindo akan memenuhi kekurangan dana dari kas internal.
Perusahaan berkode saham LEAD di Bursa Efek Indonesia itu berencana memakai dana belanja modal itu untuk membeli kapal baru. Eddy bilang dana US$ 80 juta itu bisa dipakai untuk membeli empat hingga lima kapal.
Namun, Logindo baru akan mengeksekusi pembelian kapal jika sudah pasti memenangkan tender yang kini sedang mereka ikuti. Perusahaan ini mengaku tak mau gegabah membeli aset tapi tidak bisa terpakai secara maksimal. Maklum, dalam melakoni bisnis, Logindo memasukkan ekspektasi industri perkapalan dan tren harga minyak dunia sebagai pedoman.
Saat ini, mayoritas kapal Logindo dimanfaatkan oleh perusahaan di sektor minyak dan gas (migas). Padahal, harga minyak mentah dunia dalam tren penurunan. Alhasil perusahaan migas banyak yang mengurangi kegiatan produksi sehingga mempengaruhi bisnis penyewaan kapal.
Di sisi lain, Logindo juga melihat peluang belanja kapal murah pada saat harga minyak mentah sedang berada dalam tren turun. Tanpa menyebutkan penurunan harga, perusahaan itu mencontohkan harga kapal dengan kekuatan 8.000 - 12.000 tenaga kuda atau horse power (hp) sedang turun. "Jadi meski ada tantangan, di sisi lain juga ada kesempatan," ujar Eddy.
Seperti yang pernah KONTAN beritakan, Logindo sedang mengincar tender kontrak jasa kapal dengan nilai total US$ 100 juta–US$ 150 juta. Incaran nilai kontrak itu lebih besar dari realisasi kontrak tahun 2014 yakni US$ 70 juta. Namun, hingga saat ini belum satu pun tender yang dimenangkan Logindo.
Tahun ini, Logindo menargetkan pertumbuhan pendapatan 15%-20%. Hingga September 2014, Logindo mencetak pendapatan US$ 53,65 juta. Capaian ini tumbuh 27,89% ketimbang periode yang sama tahun 2013 yakni US$ 41,95 juta.
Sementara aset lancar alias kas dan setara kas Logindo hingga September 2014, tercatat US$ 7,08 juta. Catatan itu turun 13,55% dari catatan kas dan setara kas pada akhir 2013 yakni US$ 8,19 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News