kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Catat Unrealized Loss Rp 881 Miliar dari GoTo, Begini Tanggapan Telkom (TLKM)


Senin, 16 Mei 2022 / 18:40 WIB
Catat Unrealized Loss Rp 881 Miliar dari GoTo, Begini Tanggapan Telkom (TLKM)
ILUSTRASI. Telkom Indonesia (TLKM) harus mencatatkan unrealized loss atau kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp 881 miliar dari GOTO.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang terus merosot menyebabkan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) harus mencatatkan unrealized loss atau kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp 881 miliar. Namun manajemen TLKM menegaskan nilai tersebut belum bisa diakui.

Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Pujo Pramono menuturkan, dinamika pasar saham sangat mungkin terjadi sehingga bisa turun dalam ataupun melonjak tinggi sesuai dengan kondisi. Naik turunnya harga saham ini dipercaya akan membuat potensi capital gain atau loss, tapi dia menilai ini merupakan hal yang lazim terjadi.

Dalam laporan keuangan TLKM per kuartal pertama 2022 terungkap bahwa jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo pada tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp 881 miliar.

Baca Juga: Efek Investasi di GOTO, Begini Rekomendasi Analis Terhadap Saham Telkom

Hal ini seiring dengan merosotnya harga saham GoTo sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 11 April 2022. Harga saham GoTo sudah anjlok 42,60% dari harga IPO ke level Rp 194 per saham pada Jumat (13/5). Harga saham GOTO pun turun 49,21% dari harga tertinggi sejak listing di hari pertama pada Rp 382 per saham.

"Adanya unrealized gain maupun loss dari naik turunnya harga saham merupakan hal yang belum terealisasi hingga saham tersebut dijual, sehingga belum bisa diakui sebagai keuntungan ataupun kerugian sebenarnya bagi perusahaan," papar Pujo kepada Kontan.co.id, Senin (16/5).

Sementara itu, Pujo bilang ketika Grup Telkom memutuskan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan tidak hanya semata-mata hanya mempertimbangkan aspek capital gain atau loss, tetapi juga mempertimbangkan aspek yang lebih luas. Pada investasi di GoTo, Grup Telkom mempertimbangkan sinergi dalam upaya membangun ekosistem digital nasional yang lebih besar.

Baca Juga: Hingga Kuartal I-2022, Unrealized Loss Investasi Telkom (TLKM) di GOTO Rp 881 Miliar

"Investasi Telkomsel di Gojek yang selanjutnya merger dengan Tokopedia hingga menjadi GoTo, bertujuan untuk menjadi solusi digital yang lengkap dengan nilai sinergi value yang cukup tinggi," imbuh dia.

Dia menjelaskan Telkomsel memberikan solusi kepada pengemudi dan merchant Gojek untuk meningkatkan engagement melalui penggunaan layanan digital connectivity dan platform advertising Telkomsel. Alhasil dengan adanya program sinergi ini, diharapkan akan tercipta nilai tambah yang berkelanjutan.

Pujo menilai investasi Grup Telkom di GoTo akan menciptakan kolaborasi dan sinergi yang sangat bagus. Misalnya, menghadirkan program khusus untuk mitra Gojek, yakni easy on boarding merchant yang memungkinan mitra Gojek menjadi reseller Telkomsel, akses mudah untuk reseller melalui GoShop, dan fitur keamanan seperti number masking serta potensi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×