Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) makin optimistis menghadapi tahun 2025 dan tahun 2026. Di mana, perusahaan memperkuat posisi di industri komponen otomotif melalui langkah akuisisi dan pembelian lahan.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso mengungkap bahwa saat ini DRMA sedang merampungkan langkah akuisisi terhadap PT Mah Sing Indonesia. Adapun akuisisi ini dilakukan terhadap 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut dengan nilai Rp 41 miliar.
"Akuisisi diharapkan selesai selambat-lambatnya tahun ini, pada awal bulan Desember ini," katanya dalam paparan publik virtual, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Intip Strategi Golden Eagle Energy (SMMT) Kerek Kinerja di Tahun 2026
Sejalan dengan langkah tersebut, DRMA juga menambah lahan baru melalui PT Dharma Controlcable Indonesia yang kini menempati lokasi baru dengan luas tanah 1000 m² dan pabrik seluas 14.900 m².
Selain itu, PT Dharma Precision Parts juga membuka pabrik baru di Jababeka dengan luas tanah 10.000 m² dan bangunan seluas 8.900 m².
Lebih lanjut, Irianto menjelaskan, PT Dharma Kyungshin telah membangun pabrik baru, sehingga total luasnya meningkat dari 9.000 m² pada tahun lalu menjadi 29.000 m² tahun ini. Sedangkan, luas bangunannya bertambah dari 17.000 m² menjadi 40.000 m².
“Ekspansi di PT Dharma Kyungshin ini dilakukan untuk memenuhi meningkatnya permintaan ekspor kabel,” imbuhnya.
Tahun ini, Irianto membeberkan, DRMA juga telah membeli tanah dan pabrik di kawasan industri MM2100 dari perusahaan Jepang, dengan luas 3 hektare (ha) dengan bangunan seluas 1,5 ha.
“Fasilitasnya dipakai untuk memproduksi battery energy storage system yang akan mulai dikirim di akhir tahun ini dan awal tahun depan,” ungkap Irianto.
Irianto menambahkan, sejumlah langkah tersebut didanai oleh belanja modal alias capex perusahaan yang dialokasikan sebesar Rp 400 miliar tahun ini.
Adapun sepanjang sembilan bulan pertama 2025, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 4,4 triliun. Irianto bilang, pihaknya masih membidik dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 6 triliun tahun ini.
Pada periode yang sama, DRMA juga membukukan laba sebesar Rp 428 miliar, atau 9,8% dari pendapatan.
Adapun untuk 2026, DRMA menargetkan pendapatan naik ke Rp 6,5 triliun, dengan margin laba tetap terjaga di atas 10%. Sedangkan belanja modal perseroan tahun depan diperkirakan akan di atas Rp 400 miliar.
Target ini, lanjutnya, dipengaruhi oleh banyaknya pemain baru di industri otomotif yang tengah mempersiapkan pabrik di Indonesia mulai kuartal I-2026. Meski belum bisa merinci banyak, yang terang, Irianto melihat ini menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan komponen.
Selanjutnya: Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 21 November 2025 Turun
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 21 November 2025 Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













