Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) telah menyiapkan strategi untuk menyambut transisi pertumbuhan industri kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). DRMA memperluas portofolio produk untuk kendaraan elektrifikasi agar tetap relevan dengan arah pasar.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso menyoroti derasnya impor kendaraan listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) secara utuh membawa dinamika tersendiri bagi industri otomotif nasional. Jika tidak diimbangi dengan penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang konsisten, kondisi ini akan menjadi tantangan bagi industri komponen lokal.
"Oleh karena itu, kami mendukung transisi energi yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, bukan secara ekstrem. Bagi DRMA, dampak jangka pendek terhadap kinerja relatif terbatas karena kontribusi terbesar," ungkap Irianto saat dihubungi Kontan.co.id, belum lama ini.
Adapun, kontribusi terbesar bagi kinerja DRMA masih berasal dari komponen kendaraan konvensional atau internal combustion engine (ICE).
Dalam transisi energi terbarukan melalui kendaraan listrik, Irianto menegaskan pentingnya mendorong agar penerapannya mengedepankan keterlibatan industri komponen lokal melalui TKDN.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Pasang PLTS di Sejumlah Pabrik, Total Kapasitas 4,85 MWp
Strategi DRMA fokus memperkuat produk yang sudah ada untuk mendukung pelanggan utama di segmen kendaraan konvensional maupun hybrid, dan mempercepat diversifikasi ke komponen EV.
"Kami meyakini, dengan transisi yang bertahap dan dukungan regulasi yang tepat, industri komponen dalam negeri dapat tumbuh bersama dan menjadi bagian penting dalam rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia," imbuh Irianto.
DRMA telah membangun ekosistem kendaraan listrik dengan mengembangkan unit bisnis Dharma Connect sebagai ekosistem kendaraan listrik kolaboratif yang lengkap.
Melalui Dharma Connect, DRMA memperkenalkan berbagai inovasi teknologi yang menunjang percepatan elektrifikasi kendaraan dan energi terbarukan di Indonesia.
Sebagai informasi, Dharma Connect (DC) terdiri dari lima segmen yaitu; DC Battery (battery pack, battery energy storage system & Auxiliary Battery), DC Power (slow & fast charging station), DC Motor (BLDC Hub & Mid Drive Motor), DC Solar, dan DC Cross (2W & 4W EV Conversion).
Saat ini, DRMA sudah memasok wiring harness dan battery pack untuk kendaraan listrik roda dua, dan casing battery pack untuk mobil elektrik Kona.
"Ke depan, kami akan terus mengembangkan kategori produk lain yang mendukung elektrifikasi, dengan investasi yang dilakukan secara bertahap sejalan dengan permintaan pasar dan kebutuhan pelanggan," terang Irianto.
Irianto menambahkan, fenomena maraknya impor mobil listrik bisa dilihat dari dua sisi. Di satu sisi ada risiko bagi industri komponen lokal jika tidak diikuti dengan kewajiban TKDN yang jelas.
Di sisi yang lain, hal ini juga membuka ruang bagi DRMA untuk menjalin kerja sama dengan lebih banyak prinsipal otomotif. Termasuk produsen EV yang masuk ke pasar Indonesia.
"Dengan kapabilitas produksi yang kami miliki saat ini, DRMA optimistis dapat mengambil peran penting dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat industri dalam negeri," tandas Irianto.
Selanjutnya: Bursa Asia Hati-hati Senin (22/9), di Tengah Ketidakpastian Visa H-1B
Menarik Dibaca: Infinix Smart 8 Lengkapi Kamera Utamanya dengan Ring Flashlight! Canggih Banget!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News