kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Cessna lirik peluang pasar pesawat di Indonesia


Rabu, 12 Februari 2014 / 13:42 WIB
Cessna lirik peluang pasar pesawat di Indonesia
ILUSTRASI. A 5G farmer market which adopts 5G technology,  


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

SINGAPURA. Produsen pesawat Cessna Aircraft Company melirik potensi kenaikan pesanan pesawat di Asia Tenggara. Untuk itu, perusahaan pembuat pesawat tersebut akan membuat antisipasi jika terjadi kenaikan pesanan pesawat secara signifikan.

"Adanya pemulihan ekonomi global, naiknya penguatan keuangan di Asia Tenggara serta naiknya kesejahteraan warganya, membuatnya kemungkinan pasar penerbangan naik pesat,” kata Bill Harris , president of Sales for Asia and Asia Pacific bilang saat hadir di acara Singapore Airshow, yang dikutip oleh Aviationpros hari ini (12/2).

Menurut Harris, kenaikan permintaan pesawat di Asia Tenggara itu diproyeksikan akan terjadi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Myanmar dan Vietnam. Untuk mengantisipasinya, Cessna akan menyiapkan pesawatnya termasuk pesawat bermesin tunggal dan pesawat turboprop.

Perusahaan mengintip adanya kenaikan pesawat untuk pesawat pengangkut kecil. Untuk hal ini, Cessna akan mempersiapkan pesawat Cessna Grand Caravan EX.  Pesawat ini direkayasa untuk penerbangan jarak pendek dengan kondisi landasan pacu yang masih kasar.

Untuk mendukung layanan pesawatnya di Asia Tenggara, Cessna akan mengoperasikan fasilitas layanan yang akan dikerjasamakan dengan sister company-nya, yakni Bell Helicopter yang ada di Seletar Aerospace Park di Singapura. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×