kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cikarang Inland ingin menyambung bisnis di Vietnam


Jumat, 04 September 2015 / 10:19 WIB
Cikarang Inland ingin menyambung bisnis di Vietnam


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Cikarang Inland Port memperluas ekspansi bisnis di kawasan regional Asia Tenggara. Pengelola dry port alias pelabuhan curah kering Cikarang Dry Port di Cikarang, Jawa Barat itu, kini tengah bersiap menjalin kerjasama pengiriman barang dengan dua pelabuhan curah kering di Vietnam.

Target realisasi rencana tersebut adalah tahun depan. Cikarang Inland Port sedang mempertimbangkan tiga pelabuhan di Vietnam, yakni di kota Hanoi, Ho Chi Minh dan Da Nang. "Nanti kami mau kerjasama dengan dua kota," kata Benny Woenardi, Managing Director PT Cikarang Inland Port, Kamis (3/9).

Cikarang Inland Port yakin pelabuhan Vietnam adalah pilihan tepat yang bisa mendukung kinerja mereka. Sektor pengiriman yang paling menggiurkan untuk digarap adalah otomotif. Berdasarkan data impor di Cikarang Dry Port, rata-rata klien mereka yakni perusahaan otomotif, banyak  mengekspor produk jadi ke Vietnam.

Asal tahu saja, Vietnam bukan negara di kawasan Asia Tenggara pertama yang menjadi sasaran kerjasama Cikarang Inland Port. Sebelumnya anak perusahaan Grup Jababeka itu sudah menjalin kerjasama pengiriman dengan pelabuhan curah kering di Thailand.

Di hingga akhir 2014 yang lalu, Cikarang Inland Port banyak melayani pengiriman barang dari perusahaan es krim. Manajemen perusahaan tersebut menduga, kerjasama ini diminati lantaran waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman barang antarpelabuhan curah kering lebih cepat.

Sebagai gambaran, sebelum ada pelabuhan curah kering, Thailand membutuhkan waktu hingga 12 hari untuk mengirim barang. "Sekarang dengan dry port ke dry port mereka hanya bayar enam hari," beber Benny.

Selain mencari mitra kerjasama, Cikarang Inland Port juga juga berupaya melebarkan luas peron angkutan kereta api dari 250 meter menjadi 600 meter. Tujuan mereka untuk memperbanyak daya muat peron. "Kalau sekarang hanya bisa menangani 20 gerbong, maka ke depan akan  tambah menjadi 30 gerbong," ujar Noor Yusuf, Direktur PT Cikarang Inland Port.

Peron 250 meter itu nanti hanya melayani pengiriman barang domestik dengan rute Cikarang Dry Port-Surabaya, Jawa Timur. Target konstruksi pelebaran peron adalah tahun ini juga. Sayangnya manajemen perusahaan itu enggan membeberkan nilai investasi yang mereka siapkan.

Cikarang Inland Port mengklaim, pelabuhan curah kering mereka menjaring sekitar 200 klien hingga akhir tahun 2014. Kini, jumlah klien mereka menjadi sekitar 400 klien.

Kalau soal kinerja, sepanjang semester I-2015 kemarin, Cikarang Inland Port mengklaim mencatatkan pertumbuhan pendapatan 68% ketimbang semester I-2014. Tanpa menyebutkan nilai pendapatan mereka, manajemen perusahaan tersebut menyatakan telah mengantongi separuh lebih target tahun ini.

Cikarang Inland Port hanya berbagi target kuantitas pengiriman. Sepanjang tahun 2015, perusahaan itu berharap pelabuhan curah kering bisa mengangkut 55.000 boks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×