kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cipta Kridatama melirik konstruksi


Rabu, 27 Agustus 2014 / 12:08 WIB
Cipta Kridatama melirik konstruksi
ILUSTRASI. Beda Arah, Cek Harga Saham GOTO dan SLIS di Perdagangan Awal Pekan (13/3). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan jasa pertambangan batubara, PT Cipta Kridatama (CK), anak usaha dari PT ABM Investama Tbk (ABMM) berupaya menambah bisnis baru dengan berekspansi ke sektor jasa konstruksi tambang, migas, dan infrastruktur lain. Alasannya, karena pasar tambang batubara kini sedang lesu. 

Chief Executive Officer Cipta Kridatama, Irfan Setiaputra menjelaskan, ekspansi Cipta Kridatama ke bisnis konstruksi sebagai langkah strategis manajemen dalam mengelola aset. "Bisnis batubara sedang tidak menggembirakan, kami ambil langkah ekspansi ini karena melihat pasarnya bagus," katanya, Selasa (26/8).

Irfan mengaku, saat ini pihaknya sudah memiliki sepuluh klien produsen batubara. Namun sayang, Irfan enggan menjelaskan nama perusahaan yang telah dan tengah bekerjasama Cipta Kridatama. "Kami sedang menggarap 10 proyek tambang batubara yang ada di Kalimantan dan Sumatera," terangnya.

Irfan menyatakan, ekspansi bisnis Cipta Kridatama ke sektor jasa konstruksi dimulai tahun 2013 lalu. Awalnya, dengan membangun proyek infrastruktur jalan dari pelabuhan menuju areal pertambangan batubara sejauh 10 kilometer (km). "Kami akan fokus pada dua objek pekerjaan. Yakni, proyek pekerjaan tanah dan proyek konstruksi," ujar dia.

Proyek yang dikerjakan CK saat ini yaitu proyek jalan tol, bendungan, pelabuhan juga pembangunan lapangan minyak dan gas bumi. "Untuk proyek konstruksi kami sudah memiliki empat klien, tetapi nama perusahaan kami tidak bisa sebutkan," ucapnya.

Selain itu, Cipta Kridatama telah memiliki sekitar 600 alat berat. Karena itu, tahun ini perusahaan tidak mengeluarkan belanja modal. "Karena, Ada beberapa proyek tertentu seperti tambang termasuk konstruksi tidak belanja namun menggunakan sistem sewa dan menggunakan aset-aset lama," klaimnya.

Itu sebabnya, di tengah lesunya industri tambang batubara, Cipta Kridatama tetap mampu mempertahankan kinerja secara positif. Di tahun 2013, Cipta Kridatama telah membekukan pendapatan senilai US$ 333,49 juta dan meraih total kontak baru senilai US$ 839,27 juta. 

Meski bisnis tambang sedang lesu, tetapi manajemen Cipta Kridatama tetap optimistis, bisa mendapatkan satu atau dua klien baru di bidang jasa tambang batubara. "Melihat pasarnya yang bagus, kami fokus dulu kembangkan jasa konstruksi, tetapi jasa pertambangan juga diutamakan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×