kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ciputra tidak tertarik bangun gedung tertinggi


Rabu, 20 November 2013 / 15:02 WIB
Ciputra tidak tertarik bangun gedung tertinggi
ILUSTRASI. Bidik potensi bisnis Rp 135 miliar, Martina Berto (MBTO) dan Dos Ni Roha (ZBRA) jalin kerja sama distribusi. KONTAN/Arfyana Rahayu


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengusaha properti, Ciputra, mengungkapkan pihaknya tak tertarik untuk membangun gedung pencakar langit tertinggi jika hanya untuk mengejar gengsi.

Menurutnya, ketimbang membangun gedung tertinggi, Ciputra mengatakan pihaknya lebih senang mencari gengsi dengan menorehkan prestasi.

"Nggak (tertarik untuk bangun gedung tertinggi). Gedung tertinggi itu dibangun atas unsur prestis. Gedung tinggi itu cuma bagus untuk ditonton. Banyak orang yang ingin branding dengan gedung tertinggi. Kita tidak. Kita ingin melalui prestasi kita," kata Ciputra di Gedung BI, Rabu (20/11).

Dalam hal branding, Ciputra menjelaskan bahwa pihaknya memiliki strategi sendiri dalam menciptakan branding yang membuat berbagai kalangan masyarakat di Tanah Air akan mudah mengenal perseroan dan produknya.

Salah satu strategi tersebut adalah dengan menyediakan perumahan yang terjangkau dan yang memang dibutuhkan masyarakat. Di samping itu, proyek-proyek properti grupnya tersebar di berbagai daerah.

Seluruh strategi tersebut mempertimbangkan realita mayoritas populasi Indonesia adalah kategori menengah.

"Kita membangun project-project yang disukai masyarakat, menjamin kebutuhan masyarakat, dan masyarakat puas membeli produk kita. Gedung yang tertinggi itu bagus, tapi kami tidak melalui itu," jelas Ciputra.

Terkait pembangunan-pembangunan sektor properti di berbagai daerah, Ciputra menjelaskan jenis rumah yang akan dibangunnya adalah seharga sekitar Rp 150 juta. Adapun diakui Ciputra pihaknya memakai sistem jemput bola dengan tak hanya membangun perumahan di Jakarta saja. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×