kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Coca-cola mulai 'cairkan' investasi US$ 500 juta


Selasa, 31 Maret 2015 / 18:05 WIB
Coca-cola mulai 'cairkan' investasi US$ 500 juta
ILUSTRASI. Manfaat jus mentimun jarang diketahui banyak orang. Padahal, mentimun adalah salah satu buah yang mudah ditemui.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

BEKASI. PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) mulai mengeksekusi kucuran dana yang diperoleh dari induknya yang berbasis di AS, The Coca-Cola Company. Kucuran dana khusus untuk investasi di Indonesia itu nilainya mencapai US$ 500 juta.

"Investasi tersebut akan kami fokuskan untuk penambahan kapasitas produksi kami," ujar Kadir Gunduz, Presiden Direktur CCAI, (31/3). Penambahan kapasitas produksi ini dilakukan untuk pabrik CCAI yang di Cikedokan, Bekasi.

Selain untuk penambahan produksi, dana segar itu juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendukungnya seperti mesin pendingin, truk untuk distribusi dan sebagainya.

Untuk tahun ini, CCAI bakal memiliki tiga line produksi baru. Dua diantaranya sudah mulai beroperasi dan diresmikan hari ini. "Ada satu lagi masih dalam tahap konstruksi, tapi beberapa bulan lagi akan mulai beroperasi," tambah Kadir.

Dus, dalam waktu dekat CCAI bakal memiliki total lima line produksi. Kelima line tersebut mampu memproduksi 60.000 botol per jam. Secara tahunan, kapasitas CCAI bakal memiliki kapasitas produksi hingga 450 juta liter per tahun. Selama ini, kapasitas produksi perseroan sebesar 190 juta liter per tahun.

Untuk catatan, kapasitas produksi itu tidak hanya untuk produksi minuman berkarbonasi, tapi juga untuk seluruh produk minuman CCAI seperti teh, jus dan lainnya. Dengan kapasitas baru ini, maka kapasitas produksi pabrik Cikedokan bakal berkontribusi 10% terhadap total kapasitas 9 pabrik yang dimiliki CCAI.

CCAI punya 9 pabrik yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Bali. Dan lebih dari 200 pusat penjualan dan distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pabrik Cikedokan difokuskan untuk penjualan wilayah Pulau Jawa. Produksi CCAI juga hanya difokuskan untuk pasar dalam negeri, bukan ekspor.

"Soalnya, sistem bisnis kami itu franchise, sehingga terikat dengan perjanjian batas wilayah penjualan," pungkas Kadir.

Seperti diketahui, rencana investasi US$ 500 juta ini sudah didengungkan sejak Oktober tahun lalu. Namun, rencana tersebut baru dieksekusi saat ini dan dilakukan secara bertahap hingga tiga tahun ke depan, sesuai dengan agenda perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×