Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Combiphar berkomitmen terhadap pembangunan keberlanjutan. Hal itu diwujudkan dengan mengadopsi energi hijau dengan memasang panel surya berkapasitas 601,9 kWp di fasilitas produksinya di Padalarang, Jawa Barat. Proyek ini merupakan kerja sama dengan PT Investasi Hijau Selaras.
Delano Lusikooy, Senior Vice President Manufacture Combiphar mengatakan, langkah strategis tersebut dilakukan sebagai upaya Cimbiphar dalam mengurangi jejak karbon, meningkatkan efisiensi energi, dan mendukung target bauran energi terbarukan nasional.
“Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap kesehatan masyarakat, kami percaya bahwa melindungi lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari misi kami. Implementasi panel surya ini merupakan langkah konkret dalam mendukung transisi menuju energi hijau dan memastikan operasional kami semakin ramah lingkungan,” ujar Delano dalam keterangannya, Selasa (4/2).
Sebagai Perusahaan yang memiliki kebutuhan energi yang tinggi, kata dia, transisi penggunaan energi terbarukan menjadi prioritas Cobiphar. Dengan pemanfaatan energi matahari, perusahaan tidak hanya menekan ketergantungan terhadap listrik berbasis fosil, tetapi juga mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Baca Juga: Tren Keberlanjutan Kian Menguat, Chandra Asri Adopsi Berbagai Inovasi dan Teknologi
Sementara, Lim Soeyantho, Deputy President Director Combiphar Group menambahkan bahwa pemasangan panel surya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan.
Pemasangan panel surya ini mengadopsi sistem on-grid, yang terhubung langsung dengan jaringan listrik PLN. Sistem ini memungkinkan Combiphar menggunakan energi matahari secara optimal tanpa memerlukan baterai penyimpanan.
Victor Samuel, Direktur Utama PT Investasi Hijau Selaras, mengatakan proyek ini bukan hanya investasi dalam keberlanjutan, tetapi juga dalam efisiensi jangka panjang. Teknologi yang digunakan dirancang untuk memberikan efisiensi energi yang optimal.
“Dengan solusi ini, Combiphar tidak hanya mengurangi jejak karbonnya tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomis yang signifikan dari penghematan biaya energi,” ujar Victor.
Saat produksi listrik dari panel surya lebih rendah dari kebutuhan, listrik tambahan dapat diperoleh dari PLN. Sebaliknya, jika produksi listrik lebih tinggi, energi yang berlebih tersebut dapat dialirkan kembali ke jaringan nasional sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Baca Juga: Berebut Pasar Ekspor Listrik Hijau ke Singapura
Untuk memastikan pemantauan yang optimal, proyek ini dilengkapi dengan Sistem Pemantauan Energi Real-Time , yang memungkinkan Combiphar memantau produksi listrik secara langsung. Dengan sistem ini, perusahaan dapat melakukan analisis data energi secara lebih akurat, memastikan efisiensi operasional, serta meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan konsumsi listrik harian.
Langkah ini juga melengkapi berbagai inisiatif keberlanjutan lain yang telah diterapkan Combiphar, termasuk penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sejak April 2024. Dengan kombinasi strategi energi hijau ini, Combiphar semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan farmasi yang tidak hanya berorientasi pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pada pelestarian lingkungan.
Selanjutnya: 10 Hal yang Dapat Memicu Kadar Gula Darah Naik, Apa Saja?
Menarik Dibaca: 10 Hal yang Dapat Memicu Kadar Gula Darah Naik, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News