kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CPO melandai, harga minyak goreng tetap tinggi


Selasa, 14 Oktober 2014 / 22:38 WIB
CPO melandai, harga minyak goreng tetap tinggi
ILUSTRASI. Ibu Niluh Putu Ayu Setiawati, Head of Marketing, PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) melihat demo cat Dulux Professional oleh tenaga pengecatan Dulux dalam acara Dulux Professional Talkshow.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melandai, namun harga minyak goreng tidak ada perubahan dan tetap tinggi. Bahkan bila dibandingkan dengan awal tahun, harga minyak goreng trennya mengalami peningkatan.

Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga minyak goreng untuk kemasan pada rata-rata bulan Oktober ini sebesar Rp 14.700 per 620 ml-RP 11.800 per 620ml. Padahal di bulan Januari lalu harga minyak goreng masih dikisaran Rp 13.800 per 620 ml-Rp 14.000 per 620 ml.

Sementara itu untuk minyak goreng jenis curah berada dikisaran Rp 11.300 per kilogram (kg)-Rp 11.400 per kg. Padahal di bulan Januari harga rata-rata minyak goreng curah berada dikisaran Rp 10.900 per kg-Rp 11.300 per kg.

Sahat Sinaga Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengatakan, sebenarnya tidak ada korelasi antara harga CPO dunia dengan harga minyak goreng. "Kemarau panjang produksi sawit dalam negeri menurun sehingga pasar domestik kekurangan. Maka itu harga agak naik sedikit," kata Sahat, Selasa (14/10).

Sahat bilang, produksi CPO dan CPKO pada tahun 2014 tidak akan meningkat seperti yang diharapkan yakni 31,5 juta ton, tetapi cenderung stagnan seperti tahun lalu yang berada dikisaran 30 juta ton. 

Berdasarkan catatan GIMNI, serapan CPO dalam negeri mencapai 27% dari total produksi. CPO tersebut digunakan untuk minyak goreng dan biodiesel. Untuk produksi minyak goreng produksi setiap tahun mencapai 5,2 juta ton, atau setara dengan kebutuhan CPO sebanyak 7 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×