kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cuan pilkada serentak tak besar ke biro iklan


Rabu, 23 November 2016 / 22:03 WIB
Cuan pilkada serentak tak besar ke biro iklan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang telah ditetapkan pada Februari 2017 mendatang berpotensi menjadi ladang bagi perusahaan biro iklan memanen cuan. Pasalnya, para kandidat yang akan bertarung dalam perhelatan tersebut akan gencar melakukan kampanye lewat iklan.

Namun sejumlah perusahaan biro iklan menilai penyelenggaraan Pilkada serentak tahun depan tidak berdampak besar pada bisnis mereka. Menurut PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), kampanye serentak justru membuat mereka tidak bisa menangani lebih banyak proyek dalam setahun.

"Pada kampanye tidak serempak, kami bisa menangani tiga sampai empat project dalam setahun. Dimana hal tersebut tidak memungkinkan dalam sistem kampanye serentak." kata Aris Boediharjo, Direktur Utama FORU pada KONTAN, Selasa (22/11).

Fortune Indonesia selama ini melayani bisnis komunikasi dan personal branding secara keseluruhan termasuk iklan, aktivasi, dan digital. Mereka menjalankan bisnisnya dengan pangsa pasar di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Palembang, Lampung dan lain-lain.

Saat ini Fortune sudah mulai menerima permintaan pembuatan iklan Pilkada namun masih belum diikat secara resmi. Aris bilang, puncak permintaan iklan akan terjadi pada enam hingga tinggal bulan sebelum hari pelaksanaan pemilihan.

Namun dengan penyelenggaran serentak tadi dan ditambah dengan diberlakukannya batasan dana kampanye pada PILKADA tahun 2017 maka kontribusi perhelatan tersebut akan bisa berkontribusi di bawah 10% dari total pendapatan perusahaan.

Senada, Adrian Syarkawi, Direktur PT Mahaka Media menilai pembatasan dana kampanye Pilkada tahun depan akan kontribusi iklan dari penyelenggaraan pemilikan kepada daerah tersebut tidak akan terlalu besar terhadap perusahaan.

Hanya saja, dia belum bisa memperkirakan berapa potensi iklan bisa mereka dapatkan dari ajang ini mengingat hingga saat ini belum ada permintaan iklan yang datang.

Adrian mengungkapkan, pada tahun-tahun sebelumnya iklan kampanye Pilkada tidak berkontribusi besar terhadap pendapatan Mahaka Media. "Hanya sekitar 5%-10%," ujarnya.

Padahal bisnis Mahaka Media selama ini masih didominasi iklan. Ini menyumbang 70%-80% terhadap pendapatan mereka. Fokus bisnis mereka ada di dua kota besar yakni Jakarta dan Surabaya.

Permintaan iklan juga sudah mulai diterima oleh Dwi Sapta Group karena beberapa stasiun TV berita sudah menjual paket Pilkada 2017. Bahkan, banyak paket yang sudag sold out.

Pilkada akan membuat klien menempatkan iklan di Berita seputar Pilakda, Debat calon Gubernur, Breaking news pada hari H pencoblosan dan pada Quick count Kendati begitu, Antonius Pribadi, Media Director Dwi Sapta Media menilai kontribusi iklan Pilkada seretak tidak signifikan ke perusahaan karena pada dasarnya klien mereka hanya memindahkan alokasi budget.

"Mereka yang biasanya iklan di tv/program general, nanti pas Pilkada akan sebagian dibagi ke TV/program berita." jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×