Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Selain masalah impor, budaya masyarakat Indonesia yang lebih memilih daging sapi segar turut berkontribusi pada pergerakan harga daging sapi.
Baca Juga: Bulog sudah datangkan 4.000 ton daging kerbau
Ia menyampaikan, data pada 2018 menunjukkan total konsumsi daging sapi dan kerbau mencapai 678.903 ton. Terkait pergerakan harga, Suharman menyampaikan bahwa daging sapi tercatat deflasi sebesar -0.46 % (yoy) pada Maret 2021, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu (3,39 %, yoy).
Secara tahun berjalan, komoditas ini tercatat deflasi sebesar -0.54 % (ytd), setelah mengalami inflasi pada beberapa bulan sebelumnya. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada beberapa tahun sebelumnya. Koreksi harga tersebut didorong oleh mulai masuknya pasokan daging sapi impor dan daging kerbau impor di pasar domestik.
Dalam kesempatan ini, Suharman menyampaikan tiga rekomendasi yang perlu diperhatikan para pemangku kepentingan terkait. Pertama, peningkatan komunikasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi daging beku yang
berkualitas. Kedua, pemantauan risiko keamanan dan kualitas daging beku. Sedangkan rekomendasi ketiga adalah pembenahan jalur tata niaga aneka daging dan sistem produksi.
Sementara itu, Pemimpin Grup Kredit UMK Bank DKI Wahyudi mengatakan, pihaknya berupaya berkontribusi dalam program yang berkaitan dengan pangan, Salah satunya dengan memberikan pembiayaan kepada importir daging.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News