kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dampak Kelud, pasokan hortikultura Jatim menyusut


Senin, 17 Februari 2014 / 18:12 WIB
Dampak Kelud, pasokan hortikultura Jatim menyusut
ILUSTRASI. Kendati mulai melemah, harga batubara masih lebih tinggi daripada harga tahun lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meletusnya gunung Kelud telah memberikan dampak terhadap suplai hortikultura di wilayah Jawa Timur. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) pasokan produk hortikultura di salah satu pasar induk di Surabaya yakni Oso Wilangun turun 50% dari waktu normal sebanyak 20 ton per hari menjadi hanya 10 ton per hari.

"Sampai saat ini secara nasional ketersediaan bahan pangan pokok masih cukup. Yang perlu diperhatikan adalah pasokan ke depan karena sumber pasokan bahan pangan pokok khususnya hortikultura  berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur mulai berkurang," kata Muhammad Luthfi Menteri Perdagangan, Senin (17/2).

Khusus untuk komoditas cabe, beberapa daerah sentra utama hortikultura di Jawa Timur yakni Blitar, Kediri, Malang dan Nganjuk mengalami gagal panen dan berpotensi mengakibatkan berkurangnya pasokan ke pasar lokal, antar kota ke Jakarta dan Banten, serta perdagangan antar pulau hingga ke Ambon dan Papua.

Sementara itu, untuk produksi bawang merah di wilayah Nganjuk yang merupakan daerah sentra produksi diperkirakan akan mengalami gagal panen akibat sapuan abu vulkanik dari erupsi gunung Kelud. Catatan saja, selama ini pasokan bawang merah dari Nganjuk berkontribusi terhadap produksi nasional sebesar 12%.

Berdasarkan prognosa BKP Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2013, produksi bawang merah tahun lalu mencapai 1,02 juta ton, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri mencapai 937.200 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×