Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Berhentinya sejumlah bandara beroperasi mempengaruhi pendapatan pengelola bandara tersebut. Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II harus kehilangan pendapatan yang jumlahnya bisa mencapai miliaran rupiah setiap harinya.
Berikut rincian potensial pendapatan yang hilang :
Nama Bandara Potensi Pendapat Sehari
Adi Sumarmo (Solo) Rp 130 juta/hari
Adi Sucipto (Yogyakarta) Rp 600 juta / hari
Juanda (Surabaya) Rp 1,3 miliar/ hari
Ahmad Yani (Semarang) Rp 570 juta / hari
Husein Sastranegara (Bandung) Rp 500 juta / hari
Sementara itu dari sisi maskapai, meski mengaku rugi belum satu pun diantaranya yang bisa memastikan besaran kerugian yang harus dialami akibat pembatalan penerbangan.
Maskapai Tigerair Mandala dan Indonesia Air Asia mengklaim, masih fokus mengurus pembatalan penerbangan yang dialaminya. Hanya maskapai pelat merah Garuda Indonesia saja yang sudah menyiapkan strategi khusus untuk menutup kerugian tersebut.
“Setelah beroperasi lagi, kami menggunakan pesawat wide body dari pesawat yang daya angkutnya lebih banyak ke Bandara Juanda, Bandara Abdul Rachman Saleh, dan Bandara Hussein Sastranegara Bandung,” kata Pujobroto, Vice Presiden Corporate Communication PT Garuda Indonesia.
Ia berharap, pengoperasioan pesawat berbadan besar itu bisa menebus imbas penutupan beberapa hari belakangan. Menurutnya, jika biasanya menggunakan pesawat Boeing 737-800 yang hanya berkapasitas 162 penumpang, maka dengan pesawat wide body bisa mengangkut 400 penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News