kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,10   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DanaLaut hadirkan marketplace “JaringLaut” untuk komoditas rumput laut dan garam


Jumat, 02 Agustus 2019 / 22:14 WIB
DanaLaut hadirkan marketplace “JaringLaut” untuk komoditas rumput laut dan garam


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DanaLaut mengenalkan marketplace “JaringLaut” untuk memasarkan produk kelautan seperti rumput laut dan garam.

Pengenalan tersebut dibarengi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan JaringLaut yang diselenggarakan di Surabaya, Rabu (31/7).

Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di puluhan kabupaten akan terhubung dengan akses pasar secara digital berbasis aplikasi oleh “JaringLaut”.

Direktur Utama DanaLaut, Niko Ariansyah mengatakan dengan adanya JaringLaut sebagai marketplace untuk hasil produksi Bumdes, mata rantai distribusi yang tadinya panjang menjadi jauh lebih efektif dan efisien, sehingga mampu menjaga stabilitas harga dan membawa keuntungan lebih bagi petani dan nelayan.

Baca Juga: Terkena tumpahan minyak, 1.636,25 Ha tambak di Karawang ikut terdampak

"DanaLaut dan Kemendes PDTT memiliki perhatian yang sama, bahwa kekayaan lautan Indonesia harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, terlebih bagi para petani dan nelayan,"kata Niko Ariansyah dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (2/8).

Menurut Niko Ariansyah, keberadaan marketplace ini sangat dibutuhkan karena akses pasar masih menjadi kendala bagi petani rumput laut dan garam akibat panjangnya rantai distribusi yang dilalui kedua komoditas tersebut dari petani hingga ke tangan konsumen.

"Umumnya, petani rumput laut dan garam menjual hasil produksinya ke koperasi, namun tak sedikit yang menjualnya ke pengepul dengan harga di bawah harga pasaran,"jelasnya.

Baca Juga: DanaLaut akan kembangkan marketplace JaringLaut

Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT, Samsul Widodo berharap Kerja sama ini mampu menyelesaikan permasalahan yang sering dirasakan petani dan Bumdes, yaitu akses pasar maupun akses permodalan.

"Apabila Bumdes terhubung dengan akses pasar dan modal, harapannya pengelolaan Bumdes kedepan dapat semakin profesional dan mandiri. Selain itu, para petani nantinya akan mendapat pembinaan dari JaringLaut agar mampu menghasilkan rumput laut sesuai dengan standar pasar,” tuturnya.

Di awal kerja sama ini, JaringLaut dan Kemendes PDTT akan memulai dari Bumdes-bumdes yang berasal dari 26 kabupaten untuk menggunakan aplikasi JaringLaut.

Baca Juga: Kemperin upayakan insentif untuk investor yang masuk industri hilir rumput laut

Diharapkan dalam beberapa bulan ke depan, semakin banyak Bumdes, koperasi, dan pelaku usaha kelautan lainnya yang bergabung untuk menggunakan JaringLaut.

Sebagai informasi, di awal tahun DanaLaut menargetkan penyaluran sebesar Rp 50 miliar. Adapun strateginya untuk mencapai target tersebut DanaLaut akan perluas selain tiga daerah yang disebutkan di awal, khususnya daerah penghasil rumput laut dan garam, seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan. Selanjutnya, DanaLaut akan menjangkau lender atau pemberi pinjaman yang berbentuk lembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×