Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danantara menyiapkan langkah cepat untuk mengaktifkan kembali pesawat Garuda Indonesia dan Citilink yang masih menganggur alias grounded. Targetnya seluruh armada bisa kembali terbang tahun depan.
Managing Director Non Financial Holding Operasional Danantara Febriany Eddy menyebut jumlah pesawat grounded cukup besar. Citilink memegang porsi terbesar.
"Target kita adalah tahun depan itu semua pesawat yang hari ini grounded, semua bisa terbang. Tentu ini secara gradual ya," ujar Febriany dalam diskusi di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Baca Juga: Pasca Injeksi Modal Jumbo, Ini Target Danantara untuk Garuda Indonesia (GIAA)
Kondisi tersebut menekan keuangan Garuda Indonesia. Pesawat yang tidak beroperasi tidak menghasilkan pendapatan, sementara biaya sewa tetap berjalan. Tekanan keuangan meningkat setiap bulan.
"Kalau pesawat grounded, di airlines itu dia double hit. Karena dia grounded, dia tidak punya revenue, tidak ada pendapatan, karena dia tidak bisa terbangkan. Di satu sisi, sewa pesawatnya jalan terus, fixed cost-nya jalan terus," kata Febriany.
Laporan kuartal III 2025 menunjukkan kerugian 182,53 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,03 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.650 per dollar AS.
Angka ini naik 39,3 persen dari rugi 131,22 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,18 triliun pada periode sama tahun lalu.
Danantara sudah menyalurkan modal untuk mendukung pengaktifan armada. Suntikan pertama berupa shareholder loan Rp 6,65 triliun pada Juni 2025. Suntikan berikutnya Rp 23,67 triliun melalui PMTHMETD.
Baca Juga: Pacu Perawatan, Danantara Targetkan Semua Pesawat Grounded Garuda Terbang Tahun Depan
Febriany menjelaskan mayoritas dana dialokasikan untuk maintenance pesawat Garuda Indonesia dan Citilink.
"Dari angka yang kita masukkan ke Garuda kemarin, sebagian besar adalah untuk maintenance, perawatan. Karena Garuda saat ini punya banyak sekali pesawat yang grounded, tidak bisa terbang, karena mereka belum melakukan maintenance yang diperlukan," ujar Febriany.
Pengoperasian pesawat akan dibarengi penataan rute. Fokus diarahkan pada rute dengan permintaan kuat dan fungsi konektivitas nasional.
Selanjutnya: Banyak Aduan Soal SP2DK, Purbaya Minta Ini ke Otoritas Pajak
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Sabtu 15 November 2025: Waktunya Adaptasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













