kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari Niger hingga Timor Leste, ini perkembangan proyek mancangera Wijaya Karya (WIKA)


Kamis, 13 Agustus 2020 / 22:02 WIB
Dari Niger hingga Timor Leste, ini perkembangan proyek mancangera Wijaya Karya (WIKA)
ILUSTRASI. Proyek WIKA di Timor Leste


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sebagai informasi, berikut adalah sejumlah proyek yang tengah dikerjakan WIKA di luar negeri:

- Niger, Presidential Palace

Usai menorehkan sejumlah karya di Afrika Utara, WIKA melebarkan sayapnya hingga ke Afrika Barat melalui proyek prestisius, yakni Istana Kepresidenan Republik Niger. Di sana perusahaan pelat merah ini bertanggung jawab menyelesaikan empat bangunan meliputi ballroom, head of state atau bangunan pendukung di sekitar ballroom, service building atau pusat kontrol, dan pavillion of president atau tempat tinggal presiden beserta keluarga.

Saat ini tim proyek yang terdiri sekitar 70 pekerja asal Indonesia tersebut sedang fokus pada penyelesaian bangunan ballroom dan mengejar target untuk segera rampung pada Februari 2021 mendatang. Proyek ini juga semakin membanggakan dengan disematkannya nuansa Indonesia melalui penggunaan ornamen finishing dari dalam negeri serta beberapa material penunjang dari Indonesia seperti rangka baja dari WIKA Industri Konstruksi dan water heater WIKA Industri Energi.

Meski bekerja di tengah pandemi Covid-19, tim proyek tidak menemukan hambatan berarti karena seluruh pekerja yang berada lingkungan istana kepresidenan langsung menerapkan protokol ketat seperti tidak ada yang boleh keluar - masuk. Hal ini sejalan dengan peraturan di negara tersebut yang tetap memperbolehkan pekerjaan proyek tetap berjalan dengan pengawasan dan protokol yang ketat.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) bidik kontrak baru senilai Rp 21 triliun hingga akhir 2020

- Taiwan, Sanying Metro Line

Perjalanan WIKA di Taiwan dimulai saat perusahaan ini digandeng oleh kontraktor terbesar di Taiwan yaitu RSEA Engineering Corporation untuk mengerjakan jalur MRT inner ring road di kota New Taipei City. Jalur yang diberi nama Sanying Line ini nantinya akan membentang sepanjang 14,3 kilometer dan menghubungkan daerah Tucheng, Sanxia, dan Yingge dengan 13 stasiun pemberhentian.

Sanying Line akan menjadi batu loncatan bagi pemerintah Taiwan untuk mewujudkan interegasi transportasi dari Bandara Taiwan ke New Taipei City. Pembangunan proyek yang turut melibatkan 133 pekerja asal Indonesia ini tengah fokus pada pengerjaan 4 stasiun di daerah Yingge dan Sanxia yang rata-rata berjarak 1,2 kilometer antar stasiun. 




TERBARU

[X]
×