kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DCI Indonesia bangun pusat data kedua berkapasits 7 megawatt


Kamis, 15 Maret 2018 / 16:59 WIB
DCI Indonesia bangun pusat data kedua berkapasits 7 megawatt
ILUSTRASI. Topping Off Gedung Data Center Kedua PT DCI Indonesia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEKASI. PT DCI Indonesia (DCI), penyedia layanan pusat data (data center) baru saja melakukan topping off gedung JK2. Gedung tersebut dibangun sebagai pusat data kedua yang dimiliki DCI sejak perusahaan tersebut beroperasi pada 2013. 

Sebelumnya, DCI telah memiliki gedung JK1 sebagai gedung data center pertama. Namun, sejak meningkatnya permintaan penyimpanan data, DCI pun menyegerakan pembangunan gedung baru JK2. DCI sendiri berencana akan membangun data center hingga delapan gedung, hingga JK8, di kompleks seluas 3.9 hektare di kawasan industri MM2100, Cibitung, Bekasi.

Mengenai permintaan pasar (demand), Presiden Direktur PT DCI Indonesia Toto Sugiri mengakui baru meningkat pesat di tahun 2017 lalu.  Karena itulah perusahaannya menyegerakan pembangunan gedung data center yang baru.

Dia pun optimistis, pembangunan gedung data center selanjutnya akan lebih cepat daripada pembangunan gedung pertama (JK1) ke gedung kedua (JK2).  

"Kami tidak menargetkan kapan delapan gedung yang kami rencanakan akan terbangun, semuanya tergantung permintaan. Tapi karena permintaan sedang tinggi, kami harus bergerak cepat," ujar Toto dalam keterangannya, Kamis (15/3).

Toto mengungkap, Gedung JK2 sendiri dirancang memiliki critical IT load sebesar 7 megawatt (MW) dengan Service Level Agreement (SLA) 99,999 persen. Dengan spesifikasi seperti itu, DCI Indonesia pun mendapatkan sertifikasi Uptime Institute Tier IV Facility.

Prestasi tersebut menjadikan DCI sebagai penyedia layanan data center terbaik yang ada di Indonesia, dibandingkan sebagian pemain data center lainnya yang baru memiliki sertifikasi Tier III. 

"Sertifikasi Tier IV ini artinya kami hanya memiliki toleransi untuk down (mati lampu) selama lima menit dalam setahun. Sementara di level Tier III, toleransi down itu boleh 55 menit," tutur Toto.

Dia menegaskan pembangunan JK2 merupakan salah satu wujud nyata komitmen perusahaan untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. 

Untuk mencapai sertifikasi tertinggi Tier IV itu, menurut Toto, tak sedikit investasi yang digelontorkan DCI. Pasalnya, bisnis data center sangat erat kaitannya dengan keamanan data dan efisiensi. 

"Kami berusaha menyediakan layanan data center terbaik. Meskipun ada toleransi down lima menit, selama hampir lima tahun beroperasi, buktinya kami tidak pernah mati sama sekali. Bayangkan, jika data center sebuah perusahaan e-commerce mati selama beberapa menit, berapa kerugiannya?" tukas Toto.

Lantas bagaimana DCI bisa mempertahankan semua komputer dan server di data center tetap bekerja? Menurut Toto, perusahaannya sengaja menyediakan dua sumber daya listrik yakni dari PT Cikarang Listrindo dan dari PT PLN. 

"Kami menyambungkan data center kami ke dua sumber daya. Jadi kemungkinan kedua sumber daya itu mati bersamaan sangat kecil," tegas Toto yang sebelumnya tercatat sebagai pendiri PT Sigma Caraka, sebelum kemudian diakusisi Telkom.

Ditanya mengenai berapa investasi yang digelontorkan untuk membangun data center bersertifikasi Tier IV, Toto enggan untuk membeberkannya. 

"Dana yang kami investasikan untuk membangun data center Tier IV, 70 % lebih banyak yang diperlukan untuk membangun data center Tier III," kata Toto.

Investasi tersebut, menurut Toto, lebih banyak dialokasikan untuk pengadaan perangkat seperti server, pendingin, dan UPS, ketimbang untuk pembangunan fasilitas gedung sendiri. 

Untuk semakin memperkuat pelayanan, DCI juga sejak 2013, telah bermitra dengan Equinix, sebuah perusahaan data center global yang beroperasi di 44 negara di dunia dan terkoneksi ke lebih dari 9.500 pelanggannya di seluruh dunia.

Dengan begitu, sebagai cloud and carrier neutral data center, DCI menyediakan jasa kepada penyedia layanan cloud dan telekomunikasi dengan infrastruktur kelas dunia.

Dengan layanan seperti itu, siapakah klien-klien DCI? Hingga kini, DCI tercatat telah melayani klien dari berbagai bank, asuransi, perusahaan telekomunikasi, e-commerce dan cloud, baik nasional maupun multinasional.

"Selama ini klien kami mayoritas perusahaan finansial dan multinasional," tutur Toto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×