Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Sayangnya, dalam kondisi ini Maria belum membeberkan langkah efisiensi yang diterapkan oleh perusahaan konstruksi dan kontraktor dengan spesialisasi di bidang fondasi, struktur, sipil dan infrastruktur ini.
Sementara itu, kini ACST masih menggarap proyek bawaan yang sudah didapat dari tahun-tahun sebelumnya. "Saat ini kami masih ada beberapa kontrak yang baik kami dapatkan di 2017 atau 2018 dan 2019, nilainya sekitar 4 triliun lebih," lanjutnya.
Baca Juga: Laba Intiland Development (DILD) melesat 23,45% pada 2019
Untuk proyek-proyek berjalannya, Acset Indonusa ini juga tengah mendiskusikan kepada pemilik proyek dan sub kontraktor. "Kami masih mendiskusikan akibat-akibat dan mitigasi yang dapat kami lakukan," ujar Maria.
Melalui beberapa proyek tersebut, ASCT berharap mampu meningkatkan kinerja. Sebab di tahun lalu ACST mencatatkan rugi bersih Rp 1,14 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya mencetak laba bersih Rp 18,28 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News