kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dihantam corona, begini prospek industri komponen otomotif di semester II-2020


Minggu, 26 Juli 2020 / 15:59 WIB
Dihantam corona, begini prospek industri komponen otomotif di semester II-2020
ILUSTRASI. Ilustasi komponen otomotif


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri komponen otomotif mengakui penjualan mereka tertekan seiring dengan penjualan mobil baru yang melandai akibat corona. Di sisi lain, ketidakpastian dari efek samping pandemi juga membuat sejumlah aktivitas bisnis di industri komponen otomotif terhambat. 

Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Indonesia, Wan Fauzi mengatakan penjualan komponen otomotif anggota PIKKO ikut menurun seiring dengan melandainya penjualan mobil baru. 

"Periode Maret -Juni 2020 permintaan turun sekitar 5%-20% tetapi Juli mulai naik sedikit permintaan sekitar 20%-35% itu juga komponen sebagian besar yang untuk expor dari APM," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (24/7). 

Baca Juga: Kuartal Kedua 2020, Penjualan Selamat Sempurna (SMSM) Masih Seret

Adapun untuk komponen otomotif yang turun diakui Wan hampir semua produk komponen turun. 

Akibat menurunnya permintaan dan penjualan komponen otomotif diakui Wan rata-rata utilisasi penurunan hingga 80% sehingga utilisasi anggota PIKKO sempat hanya 20%. Adapun saat ini rata-rata utilisasi mulai menanjak yakni 20%-35%. 

Lantas di semester II 2020, Wan berharap akhir tahun nanti permintaan komponen otomotif sudah kembali normal. Maka dari itu, mulai dari sekarang anggota PIKKO harus  melakukan diversifikasi produk dan melakukan improvement. 

Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) Lidiana Widjojo, menjelaskan penjualan komponen otomotif mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan selama masa pandemi karena penjualan Perseroan lebih banyak ke Aftermarket/Replacement dibanding dengan mobil baru.

"Gambarannya pada kuartal kedua, penurunan penjualan lebih besar dari kuartal I 2020," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7). 

Lidiana menjelaskan hingga akhir Maret 2020 penjualan sudah turun 25% year on year (yoy).

Lidiana mengungkapkan hampir sebagian besar produk Selamat Sempurna mengalami penurunan, terutama di anak usaha PT Hydraxle Perkasa yang memproduksi hidraulik yang kini juga disertai dengan perakitan dump body. 

Meski penjualan SMSM tertekan, Lidiana menjelaskan Selamat Sempurna telah menyiapkan strategi untuk menyiasati dampak pandemi Corona. 

"Perseroan melakukan efisiensi dalam banyak hal termasuk perampingan karyawan, memperbaiki fasilitas produksi, lebih fokus pada Cost Reduction Program, memperkuat cash flow," kata Lidiana. 

Baca Juga: Imbas corona, penjualan Selamat Sempurna (SMSM) semakin tertekan di kuartal II 2020

Selain itu SMSM juga diakui Lidiana telah mempersiapkan stock sebagai antipasi peningkatan permintaan pada saat lockdown di berbagai negara dibuka. 

Tertekannya penjualan komponen otomotif juga dirasakan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) karena imbas Corona. 

Yusak Kristian Solaeman, Direktur PT Astra Otoparts memproyeksikan pasar Original Equipment Manufacturer (OEM) sejalan dengan prediksi para pemasok OEM bahwa akan ada penurunan cukup besar dan akan berlanjut hingga akhir tahun. 

Namun demikian, Yusak memprediksi penjualan AUTO di segmen replacement market akan lebih baik di kuartal III hingga kuartal IV 2020. 

"Saat ini bisnis tetap bisa jalan dengan online meski tidak seratus persen. Kami mencatatkan penurunan omzet selama periode year to date pada Mei kurang dari 20% dan kami yakin pada Juni akan lebih baik," kata Yusak. 

Yusak melihat fenomena menarik selama pandemi Corona, yaitu perubahan kebiasaan pelanggan baik itu dari Business to Business (B2B) maupun Bussiness to Costumer (B2C). Perubahan tersebut adalah kebiasaan pelanggan yang beralih transaksi melalui online. 

Adapun perubahan kebiasaan sudah ditopang dengan channel penjualan online Astra Otoparts melalui astraotoshop.com sehingga pemesanan dan pengiriman barang bisa terus berjalan. Sementara itu untuk pelanggan B2C, Yusak menjelaskan aktivitas service yang dilakukan di rumah khususnya ganti oli naik signifikan, padahal sebelumnya fasilitas home service lebih banyak ganti aki. 

Yusak mengungkapkan perubahan kebiasaan ini membuat utilisasi digital terjadi percepatan. Terjadi peningkatan pemesanan lewat online meningkat drastis yang ditandai dengan jumlah end user sign up melonjak hingga 100% setiap bulannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×