Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemerintah untuk segera membentuk Holding BUMN Minyak dan Gas Bumi (Migas) makin serius. Terbaru, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengirimkan surat kepada PT Pertamina (Persero). Isinya: mengubah fungsi dan tugas divisi Direktorat Gas Bumi Pertamina.
Deputi Bidang Energi, Logistik, dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan Menteri BUMN Rini Soemarno telah mengirim surat ke Pertamina. Kata Edwin, surat tersebut adalah bagian transformasi organisasi di dalam Pertamina, khususnya Direktorat Gas Bumi. Pemerintah ingin direktorat gas bumi Pertamina fokus pada pertama, pengamanan dan optimasasi aset. Kedua, penguatan fungsi riset dan teknologi serta Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
"Adanya perubahan tersebut akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (Direktorat Gas Bumi Pertamina) yakni pengalihan tugas direktorat tersebut, " kata Edwin kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).
Menurut Edwin, pasca holding migas terbentuk, penugasan Direktorat Gas Bumi Pertamina akan fokus bidang IT dan EBT. Pasalnya, kelak PGN akan bertugas mengembangkan seluruh gas bumi yang dimiliki pemerintah. Adapun divisi gas di Pertamina akan memperoleh penugasan baru yakni IT dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Ini, kata Edwin, sejalan dengan rencana pemerintah dengan pengusahaan gas bumi yang akan diberikan kepada PGN. Termasuk pengembangan transmisi dan distribusi gas serta LNG yang akan diserahkan kepada PGN ketika Holding BUMN Migas terbentuk.
"Tujuan Holding Migas salah satunya untuk meningkatkan induk dan anak yang bergerak di gas. Jadi Pertamina harus membesarkan PGN," ungkapnya.
Menurut Edwin, dalam pembentukan Holding BUMN Migas, nantinya anak usaha Pertamina yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) akan masuk ke dalam tubuh PGN. Pertagas nantinya bisa mengeluarkan saham baru yang mayoritas diakuisisi oleh PGN melalui right issue.
Atas rencana pengalihan tugas dan fungsi direktorat gas bumi Pertamina, Vice President Corporate Comunication Pertamina Adiatma Sarjito tidak menjawab banyak. "Saya belum update," tandasnya.
Pengamat energi dari Reforminer Institute, Pri Agung Rakhmanto mengatakan, holding yang saat ini akan dilakukan adalah sebatas menjadikan PGN sebagai bagian dari Pertamina. "Penghapusan Direktorat Gas Pertamina menjadi logis karena dengan masuknya PGN nanti maka akan ada restrukturisasi lebih lanjut untuk menata kembali pengelolaan gas di dalam struktur organisasi perusahaan induk yang baru nanti," ungkap Pri.
Namun pengelolaan gas tidak melulu dilakukan oleh PGN. Pasalnya, di dalam Pertamina sudah ada yang menangani gas, termasuk yang segmen usahanya hampir sama dengan PGN seperti Pertagas itu.
"Menurut saya hanya dengan struktur organisasi yang baru. Apapun bentuk strukturnya nanti, mudah-mudahan akan jadi lebih baik, lebih efisien, dan lebih bisa mengatasi persoalan pengembangan infrastruktur gas yang selama ini terbatas," kata Pri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News