kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut PLN: Peningkatan Kinerja PLN di 2021 Ditopang Transformasi Perusahaan


Selasa, 24 Mei 2022 / 17:16 WIB
Dirut PLN: Peningkatan Kinerja PLN di 2021 Ditopang Transformasi Perusahaan
ILUSTRASI. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Darmawan menegaskan, seluruh upaya di sisi operasi tidak akan berhasil jika pengendalian di sisi keuangan tidak dilakukan. PLN telah membangun sistem Cash War Room, Spend Control Tower dan optimalisasi manajemen investasi serta menjalankan langkah cost avoidance dan cost reduction yang terukur dan termonitor secara ketat.

PLN juga berhasil mempercepat pelunasan pinjaman sebesar Rp52,48 triliun dalam 2 tahun terakhir sehingga menurunkan outstanding pinjaman secara signifikan.

“Langkah-langkah yang kami lakukan tersebut mampu mengurangi tekanan keuangan Perseroan di 2021 sehingga beban keuangan turun Rp 7,04 triliun atau 25,7% dibandingkan tahun 2020,” terang Darmawan.

Baca Juga: PLN Kebut Proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Batulicin-Tarjun

Menurutnya, berkat  transformasi yang dijalankan tersebut, PLN membukukan EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tahun 2021 Rp 89,17 triliun naik 2,9% dari EBITDA tahun 2020 Rp 86,69 triliun.

Kenaikan EBITDA sejalan dengan kenaikan laba, di mana pada tahun 2021 perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 13,17 triliun (audited), lebih tinggi dibanding laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 5,99 triliun.

Darmawan menjelaskan, pada tahun ini PLN  akan mengalami tantangan lebih terutama terkait naiknya harga bahan bakar, biaya bunga dan volatilitas kurs serta kondisi over supply.

Dalam 2 tahun terakhir PLN telah berhasil mengupayakan rescheduling masuknya IPP yang semula di tahun 2021 menjadi tahun 2022. Tentu saja hal ini menimbulkan tekanan arus kas pembayaran IPP akibat adanya Take Or Pay (TOP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×