Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lini bisnis pembangkitan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pasca restrukturisasi kini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, nilai aset pembangkit PLN mencapai Rp 370 triliun. Aset-aset yang selama ini dikelola PLN pun akan dialihkan ke dua subholding pembangkitan yang baru dibentuk.
Kedua subholding ini adalah PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power.
"Dibandingkan dengan aset pembangkitan generation company di Malaysia hanya sekitar 13 GW jadi dua perusahaan ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara," kata Darmawan di Kantor Pusat PLN, Rabu (21/9).
Baca Juga: PLN Bakal Bentuk Tiga Anak Usaha Baru untuk Perkuat Subholding
Dengan pengalihan aset dari PLN kepada dua suholding maka kini total kapasitas pembangkit Subholding Indonesia Power menjadi 21 GW. Sementara total kapasitas pembangkit Subholding Nusantara Power menjadi 18 GW.
Darmawan menambahkan, dengan kondisi saat ini maka aset-aset pembangkitan yang tadinya berserakan dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Ubah Nomenklatur, Kementerian BUMN Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi PLN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News