Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sucofindo (persero) telah merumuskan sasaran dan strategi kinerja tahun 2022. Nantinya, perusahaan ini akan berfokus pada peningkatan pertumbuhan bisnis melalui inovasi dan kolaborasi antar anggota Holding BUMN Jasa Survei.
Direktur Utama PT Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi bilang, strategi itu nantinya akan dijalankan lewat inovasi teknologi informasi terhadap bisnis lama maupun bisnis-bisnis baru yang akan dikembangkan ke depan.
Sebagaimana diketahui, tak lama lagi Holding BUMN bidang Jasa Survei akan segera diresmikan. Sucofindo bersama dua BUMN lainnya, yakni PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan PT Surveyor Indonesia (SI) akan mengisi anggota holding jasa survei tersebut.
"Dapat kami sampaikan bahwa pada tahap ini kami sudah masuk tahap implementasi. Tahap formulasi, tahap perdebatan, pro dan kontra terhadap ide holding sudah lewat. Hanya satu kata yang bisa disampaikan adalah mari kami semua insan Sucofindo menyukseskan terwujudnya holding jasa survei," ungkap Direktur Utama PT Sucofindo, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam Perayaan HUT Ke-65 PT Sucofindo secara daring, Jumat (22/10).
Baca Juga: BUMN Sucofindo buka lowongan kerja terbaru 2021, ini kriterianya
Menurut Wigrantoro, di dalam implementasi jasa survei ini tentulah akan selalu ada permasalahan di lapangan maupun di level pimpinan. Namun, hal ini tidak menghambat pelaksanaan holding jasa survei yang berjalan.
Ke depan, holding jasa survei ini akan memberikan manfaat kepada Sucofindo sendiri, anggota holding, dan lebih besar kepada negara.
Lebih lanjut dia memaparkan, kinerja perusahaan di tahun ini masih dihadapkan oleh sejumlah tantangan, termasuk akibat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Namun demikian, Wirgrantoro menilai, Sucofindo tetap mampu meminimalisir dampak pandemi ini terhadap kinerja keseluruhan perusahaan.
Hal ini terpancar dari realisasi pendapatan per kuartal III-2021 yang disebut telah mencapai 95% dari target yang telah dicanangkan. Yang mana memang mengalami penurunan namun tidak drastis.
Penurunan ini salah satunya dikarenakan adanya kewajiban perusahaan untuk ikut menanggulangi pandemi Covid-19. Selain itu, ada juga tambahan biaya yang harus ditanggung terkait adanya kasus di Jiwasraya sehingga berpengaruh terhadap sisi profitabilitas perusahaan.
Pada kegiatan ini juga akan dilaksanakan penyerahan sertifikat halal kepada perwakilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), di mana SUCOFINDO berperan sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).
Baca Juga: Sucofindo raih pendapatan Rp 1,14 triliun pada Semester I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News