kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diversifikasi investasi Telkomsel dinilai mendapat sambutan positif


Rabu, 09 Juni 2021 / 16:00 WIB
Diversifikasi investasi Telkomsel dinilai mendapat sambutan positif
ILUSTRASI. Telkomsel x Gojek : Telkomsel dan Gojek memperkuat sinergi melalui keputusan investasi lanjutan dari Telkomsel ke Gojek senilai USD 300 juta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Gojek dan Tokopedia yang menggabungkan layanan e-commerce, on-demand, layanan keuangan dan pembayaran dalam satu ekosistem menjadi GoTo sudah terbentuk.

Platform GoTo yang menggabungkan tiga layanan dalam satu ekosistem ini diklaim jadi yang terbesar di Asia Tenggara dan mewakili 2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual merespon positif aksi korporasi yang dilakukan dua decacorn asli Indonesia tersebut.

Menurutnya, minat investor terhadap perusahaan digital saat ini sangat tinggi, termasuk perusahaan digital asal Indonesia. Sayangnya, perusahaan digital yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih sangat minim.

Baca Juga: Investor Asing Menguasai 86,37% Kepemilikan GoTo

Dia berharap dengan adanya sentimen IPO GoTo akan ada peningkatan investasi di Indonesia. "Saat ini kenaikan IHSG tidak seperti bursa di negara Asia lainnya. Banyak perusahaan digital yang listing di bursa Asia. Dengan rencana GoTo yang akan melakukan IPO, membuat pasar modal Indonesia kembali bergairah. Ini sentimen positif bagi investor yang hendak investasi di perusahaan digital Indonesia melalui skema IPO," kata David dalam keterangannya, Rabu (9/6).

Setelah pandemi Covid-19, ketergantungan akan ekonomi digital masih sangat tinggi. Hal ini membuat sentimen pertumbuhan dan akselerasi ekonomi digital Indonesia. Dengan sentimen tersebut, David yakin perusahaan digital yang ada di Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh.

Masyarakat Indonesia yang dahulu tak terbiasa menggunakan platform digital, kini sudah semakin terbiasa akibat pandemi. Jika dulu tak banyak UMKM di daerah yang bisa melakukan ekspor, sekarang peluang untuk go internasional semakin terbuka dengan adanya platform digital.

"Perkembangan ekonomi digital di Indonesia baru saja dimulai. Saya berharap akan banyak perusahaan digital di Indonesia yang dapat go international seperti di Cina. Pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif bagi tumbuhnya perusahaan digital di Indonesia, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang," lanjut David.

Langkah Telkomsel yang ikut berinvestasi di perusahaan digital dinilai David merupakan terobosan yang sangat baik bagi tumbuhnya ekonomi digital.

Selain ingin mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional, Manajemen Telkom dan Telkomsel dinilai David saat ini sudah melihat potensi sinergi usaha dan bisnis yang saat ini mereka miliki.

Baca Juga: Qlue meraih pendanaan Seri B1 dari Jepang, Telkomsel Mitra Inovasi dan ASLI RI

Sehingga investasi yang dilakukan Telkom dan Telkomsel di perusahaan digital seperti Gojak dan yang lainnya sudah pas.

"Sudah tepat jika saat ini Telkom dan Telkomsel investasi di perusahaan digital. Ini akan meningkatkan sinergi bisnis yang selama ini mereka miliki dengan perusahaan digital. Selain mencari cuan, Telkom dan Telkomsel juga mencari potensi sinergi bisnis yang bisa didapatkan. Menurut saya investasi Telkom dan Telkomsel di perusahaan digital akan saling melengkapi," terang David.

Selain sudah berinvestasi di perusahaan digital, Telkomsel juga sudah berhasil menyediakan layanan 5G pertama di Indonesia. Dengan adanya layanan 5G ini, akan mempercepat transformasi digital di Telkomsel dan dapat mengakselerasi ekonomi digital di Indonesia.

Dengan adanya layanan 5G, David memperkirakan hasil yang kemungkinan didapatkan Telkomsel ketika investasi di perusahaan digital akan semakin signifikan. Apalagi saat ini risiko yang harus ditanggung Telkomsel ketika berinvestasi di sebuah perusahaan sangat kecil.

Baca Juga: MDI Ventures, Anak Usaha TLKM Kembali Menggulirkan Dana Untuk Startup Alodokter

Justru David melihat potensi keuntungan besar dari investasi yang dilakukan Telkom dan Telkomsel di perusahaan digital. Namun ekonom BCA ini mengatakan, untuk mendapatkan keuntungan investasi yang optimal, setidaknya dibutuhkan waktu minimal 5 tahun.

Namun untuk investasi yang dilakukan Telkomsel di Gojek menurut David bisa langsung direalisasikan ketika GoTo IPO di bursa.

"Saya optimistis keuntungan yang didapat Telkomsel dari investasi mereka di perusahaan digital akan lebih besar dari investasi yang mereka lakukan di bisnis konektivitas. Saat ini pertumbuhan perusahaan digital lebih besar dari bisnis konektivitas. Bisnis konektivitas yang telah dimiliki Telkomsel sudah mature, sehingga saat ini potensi tumbuhnya juga sudah terbatas," pungkas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×