kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,66   5,02   0.54%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, Badan Siber dan Sandi Negara juga kena retas, ini saran pakar siber


Senin, 25 Oktober 2021 / 18:03 WIB
Duh, Badan Siber dan Sandi Negara juga kena retas, ini saran pakar siber
ILUSTRASI. Peretas menyerang situs BSSN


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Serangan dengan deface sering terjadi ke website pemerintah. Setelah sebelumnya menimpa situs Setkab, tak tanggung-tanggung kali ini Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkena deface. Beralamat di www.pusmanas.bssn.go.id.

Padahal BSSN instansi pemerintah yang bergerak di bidang keamanan informasi dan keamanan siber. Serangan diketahui dari salah satu unggahan twitter.

Pakar keamanan siber, Pratama Persadha menjelaskan, serangan tersebut diunggah pekan lalu oleh akun twitter @son1x777. Di unggahan tersebut dituliskan telah dihack oleh "theMx0nday".

“Dituliskan oleh pelaku deface, aksi ini membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brasil,” terang chairman lembaga riset siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) itu, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (25/10).

Deface merupakan peretasan ke sebuah website dan mengubah tampilannya. Perubahan tersebut bisa meliputi seluruh halaman atau di bagian tertentu saja..

"Seharusnya BSSN sejak awal mempunyai rencana mitigasi atau BCP (Business Continuity Planning) ketika terjadi serangan siber, karena induk CSIRT (Computer Security Incident Response Team) yang ada di Indonesia adalah BSSN," imbuh Pratama. .

Ia menduga, melihat sistem keamanan yang sudah baik di BSSN, sepertinya ada pelanggaran sistem operasi dan prosedur (SOP) terhadap link www.pusmanas.bssn.go.id. Mungkin tidak melewati proses penetration test terlebih dahulu ketika akan publish. 

Ia menyangkan, BSSN sebagai institusi yang harusnya paling  aman menjadi korban petetasan juga.  "Yang terpenting saat ini data di dalamnya tersimpan dalam bentuk encrypted. Jadi kalaupun tercuri, hacker tidak akan bisa baca isinya," jelasnya. 

Pratama menegaskan, dalam dunia keamanan siber, tidak ada sistem informasi yang benar-benar aman 100%. Situs penting Amerika Serikat (AS) seperti FBI  (Federal Bureau of Investigationan) dan badan Antariksa Amerika, National Aeronautics and Space Administration (NASA) juga pernah diretas.  
Stus web badan intelijen Amerika, yaitu Central Intelligence Agency  (CIA) pun juga menjadi korban serangan hacker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×