kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, MIND ID Jajaki Pengembangan Semikonduktor


Minggu, 27 Oktober 2024 / 20:36 WIB
Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, MIND ID Jajaki Pengembangan Semikonduktor
ILUSTRASI. MIND ID dukung hilirisasi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding industri pertambangan, MIND ID tengah melakukan penjajakan dengan sejumlah mitra potensial untuk memproduksi semikonduktor untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, bahan baku semikonduktor merupakan selenium yang dapat diperoleh dari Smelter Tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Freeport McMoran dan MIND ID Bahas Perpanjangan IUPK dan Divestasi 10% Saham PTFI

"Kami telah melakukan penjajakan dengan beberapa mitra potensial salah satunya produsen sel dan baterai Taiwan, Molicel untuk mengembangkan selenium hingga menjadi bahan baku pembentuk semikonduktor," ungkap Dilo kepada Kontan.co.id, Minggu (27/10).

Dilo menjelaskan, selenium merupakan bahan baku mineral yang paling krusial yang dapat dimurnikan menjadi bahan baku untuk menyusun semi konduktor, yang sangat dibutuhkan oleh kendaraan Listrik untuk setiap sistem operasionalnya.

"Saat ini kami masih dalam tahap perencanaan. Kami akan memberikan update terkait dengan timeline lebih lanjut setelah merampungkan tahap perencanaan ini," sambung Dilo.

Baca Juga: MIND ID Pastikan Seluruh Proyek Hilirisasi Beri Manfaat bagi Indonesia

Sebelumnya, Dilo memastikan rencana pembangunan pabrik semikonduktor di Indonesia. Menurutnya, selama ini banyak potensi logam tanah jarang (rare earth) yang tidak teroptimalkan.

"Tapi kita sudah menargetkan nanti dalam proses di Jawa Timur ini kita bisa dapat seleniumnya," kata Dilo beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×