Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyatakan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), seperti bendungan dan jaringan irigasi demi mendukung program swasembada pangan.
Asal tahu saja, program swasembada pangan yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Waskita mendukung program tersebut melalui pembangunan Bandungan Tiga Dihaji yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan pengerjaan Bendungan Tiga Dihaji akan diikuti dengan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang diharapkan dapat langsung mengairi lahan pertanian masyarakat sehingga meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
Baca Juga: Para Insinyur Pernah Matikan Aliran Air di Air Terjun Niagara, Temuannya Mengejutkan!
Pengerjaan bendungan tersebut terdiri atas empat paket. Waskita Karya bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) dan PT SAC Nusantara mengerjakan paket dua senilai Rp 1,34 triliun.
Perseroan mengungkapkan, progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji paket II kini telah mencapai 36,58%. WSKT menargetkan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu selesai pada 2026 mendatang.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, perseroan berkomitmen segera menyelesaikan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, agar produktivitas petani di wilayah tersebut juga bisa cepat meningkat.
“Sebagai BUMN Konstruksi, Waskita bertekad turut menyukseskan program swasembada pangan yang tengah menjadi fokus pemerintah saat ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/11).
Ia menambahkan, lingkup pekerjaan Waskita Karya pada proyek ini meliputi pengerjaan timbunan tubuh bendungan atau main dam. Bendungan Tiga Dihaji, sambungnya, dapat menampung air hingga 140 juta meter kubik. Ermy menjelaskan, nantinya bendungan terbesar pertama di Sumsel itu akan mengaliri air pada Daerah Irigasi (DI) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektare (ha) dari total kebutuhannya 124 ribu ha.
“Keberadaan Bendungan Tiga Dihaji dapat meningkatkan Indeks Pertanaman atau rata-rata masa tanam dan panen pada lahan yang sama dalam satu tahun, dari 1,78 menjadi sekitar 3,8. Indeks ini menjadi salah satu indikator peningkatan produktivitas lahan pertanian,” ujarnya.
Bendungan ini dapat pula dimanfaatkan sebagai konservasi sumber daya air. Kemudian mampu memenuhi kebutuhan air baku sebesar satu meter kubik per detik, sekaligus dapat mereduksi banjir hingga 39,5%.
Baca Juga: Hampir Rampung, Proyek Bendungan Jlantah Waskita Karya (WSKT) sudah Capai 93,25%
“Jadi tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan pasokan air pada Daerah Irigasi Komering di musim kemarau. Selama ini, pasokan air tersebut hanya mengandalkan dari Sungai Komering,” jelas Ermy.
Dirinya melanjutkan, Bendungan Tiga Dihaji berpotensi pula menjadi pembangkit listrik sebesar 40 Megawatt (Mw). Masyarakat pun bisa memanfaatkannya untuk pariwisata dan olahraga air, sehingga keberadaan bendungan ini diharapkan bisa memberikan efek ganda bagi masyarakat sekaligus memacu kehadiran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Waskita Karya sendiri sudah membangun 24 bendungan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 15 di antaranya sudah selesai, sementara sembilan proyek lainnya seperti Bendungan Jragung, Rukoh, Mbay, dan Bener masih dalam proses dibangun.
Selanjutnya: Fox News Proyeksikan Donald Trump Memenangkan Pemilihan Presiden AS 2024
Menarik Dibaca: Hujan Petir Terjadi di Daerah Ini, Simak Ramalan Cuaca Besok (7/11) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News