kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

E-Commerce Tak Bisa Hanya Andalkan Diskon untuk Bisa Tumbuh


Selasa, 05 Juli 2022 / 13:55 WIB
E-Commerce Tak Bisa Hanya Andalkan Diskon untuk Bisa Tumbuh
ILUSTRASI. Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Jakarta,


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 Penularan korona yang melandai tak akan menghalangi pertumbuhan bisnis e-commerce (lokapasar). Kemudahan dan kenyamanan akan menjadi alasan utama bagi konsumen untuk tetap berbelanja secara daring (online).

Riset Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi lokapasar tahun ini akan terus tumbuh hingga mencapai Rp 526 triliun, atau naik 31,2% dari transaksi tahun 2021 yang mencapai Rp 401 triliun.

Riset Google bersama Temasek dan Bain & Company juga mencatat, total nilai penjualan atau gross merchandise value (GMV) di Indonesia mencapai US$ 70 miliar pada 2021.

Dari jumlah ini, 75% di antaranya, atau sekitar US$ 53 miliar,disumbangkan oleh penjualan lokapasar. Dalam tiga tahun ke depan hingga 2025, GMV diproyeksikan bakal meningkathingga menjadi US$ 104 miliar.

Meski prospeknya bagus, bisnis lokapasar menghadapi tantangan besar: bagaimana merancang strategi yang tepat agar bisnis terus tumbuh dan berkembang. Sebagian besar pelaku bisnis ini gencar menggelar diskon besar-besaran untuk menarik pelanggan.

Baca Juga: Pemerintah Bersiap Revisi Aturan Main E-Commerce, IdEA Akan Pelajari

Strategi pemasaran ini memang efektif dalam meningkatkan volume transaksi, tapi mengorbankan margin, bahkan kadang harus merugi. Inilah yang menjadi bumerang.

Dalam bisnis e-commerce, loyalitas pelanggan terhadap platform agaknya tak cukup kuat. Pelanggan cenderung berburu lokapasar yang memberi diskon opaling menguntungkan.

Tak sedikit pelaku lokapasar yang mulai ditinggal pelanggan gara-gara tak lagi mengobral diskon. Alih-alih mendongkrak kinerja, strategi obral diskon malah bisa membuat kinerja semakin rontok dan perusahaan terpaksa mengambil langkah efisiensi agar bisa tetap bertahan.

Belum lama ini, Tech In Asia mengabarkan bahwa ada perusahaan lokapasar regional yang bakal mengurangi pekerjanya, termasuk di Indonesia. Meski tetap menggunakan promosi sebagai salah satu strategi, beberapa perusahaan tidak lagi hanya mengandalkan program diskon.

Sejumlah strategi dirancang agar saling mengisi sehingga pelanggan betah bertransaksi, meski tidak dengan harga diskon. Misalnya, jaminan kemudahan dan kecepatan bertransaksi lewat beberapa layanan yang bisa dipilih pelanggan.

Blibli merupakan salah satu perusahaan lokapasar lokal yang tetap bertahan sejak berdiri 12 tahun lalu. Dengan membidik pasar kalangan atas (upper segment) perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini lebih fokus pada pelayanan untuk membuat pelanggan lebih nyaman dan aman bertransaksi. Misalnya, layanan berupa seleksi ketat mitra penjual untuk memastikan produknya berkualitas.

Meski sejumlah perusahaan e-commerce dikabarkan sedang mengambil langkah efisiensi, Blibli menjamin tak mengambil langkah serupa.

“Tak pernah ada pemutusan hubungan kerja yang terkait efisiensi, jika dibandingkan dengan gelombang PHK di perusahaan teknologi sejak pandemi hingga saat ini,” kata Yohanes Lukiman, Senior Vice President dan Head of Business Development Blibli dalam keterangannya, Selasa (5/7).

Dengan beberapa strategi mengelola pelanggan dan mitra secara efektif, kinerja Blibli tetap bertahan melewati satu dekade dalam berbisnis.

Baca Juga: Siap-Siap Indonesia akan Membatasi Ecommerce Asing

Saat ini, Blibli telah menjalin sinergi dengan Tiket.com dan PT Supra Boga Lestari (SBL), perusahaan yang mengelola jaringan toko bahan pangan segar kelas atas Ranch Market, The Gourmet, dan Farmers Market.

SBL yang diakuisisi tahun lalu telah menjadikan Blibli sebagai e-commerce dengan jaringan toko bahan pangan segar terbesar di Indonesia. SBL kini mengelola 56 gerai supermarket Ranch Market, Farmers Market, dan The Gourmet.

Sinergi Blibli dengan Tiket.com dan SBL akan memperkuat ekosistem bisnis dan pengembangan perusahaan. Blibli dapat membangun ekosistem omnichannel, satu strategi bisnis e-commerce yang kini sedang diterapkan oleh perusahaan lokapasar kelas dunia seperti Amazon dan Walmart.

Ini semua bakal semakin meningkatkan layanan ke pelanggan dan para mitra Blibli lebih maksimal. “Kami yakin bahwa laba dan rugi (P&L) kami merupakan yang paling sehat di dunia e-commerce Indonesia,” kata Yohanes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×