Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piter Abdullah, ekonom sekaligus Direktur Segara Research Institute menegaskan bahwa pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Indonesia dalam jangka panjang.
Menurut Piter, keberadaan infrastruktur seperti bendungan, irigasi, jalan tol, dan kereta api adalah pondasi penting yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan sumber daya alam mereka secara maksimal.
Baca Juga: WIKA Melunasi Sebagian Obligasi Senilai Rp 50 Miliar
“Dengan infrastruktur seperti irigasi dan bendungan, masyarakat dapat meningkatkan produktivitas lahan mereka. Namun, hasilnya tidak akan instan. Mereka perlu berupaya keras untuk memaksimalkan potensi ini,” ujar Piter dalam keterangannya, Minggu (29/12).
Piter menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan langkah penting untuk memastikan akses yang merata ke fasilitas ekonomi di seluruh Indonesia.
Hal ini mendukung keberlanjutan ekonomi lokal dan membuka peluang baru bagi masyarakat.
“Tidak mungkin kita membiarkan masyarakat tanpa infrastruktur memadai. Bendungan di NTT, jalan tol, kereta api, dan lainnya harus dibangun untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Untuk menyelesaikan PSN, pemerintah telah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada WIKA senilai Rp6 triliun pada tahun anggaran 2024 dan mengajukan tambahan Rp2 triliun untuk 2025.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Wijaya Karya (WIKA) yang Gencar Restrukturisasi
“PMN ini adalah hal yang wajar karena WIKA melaksanakan penugasan langsung dari pemerintah. Infrastruktur yang dibangun akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian negara,” tambah Piter.
Pada tahun 2024, WIKA telah menyelesaikan beberapa proyek besar, seperti Bendungan Ameroro, Flyover Madukoro, dan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3, sesuai dengan standar mutu dan waktu.
Keberhasilan ini tercermin dalam laporan keuangan kuartal III-2024, di mana WIKA membukukan laba bersih sebesar Rp741 miliar, berbalik dari kerugian Rp5,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Total aset WIKA tercatat senilai Rp66,98 triliun pada kuartal III-2024, atau meningkat 1,52 persen year to date (YTD), dengan liabilitas menurun 10,08 persen (YTD) menjadi senilai Rp50,72 triliun dan ekuitas melonjak 214,47 persern (YTD) menjadi senilai Rp16,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News