Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk terus memperluas bisnisnya. Pemilik jaringan minimarket Alfamart ini mengalokasikan dana sebesar Rp 1,3 triliun untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2013.
Sumber Alfaria akan menggunakan belanja modal itu untuk membuka sekitar 800 gerai baru. Emiten berkode saham AMRT ini juga akan membangun lima pusat distribusi (distribution center) di Jabodetabek dan kota lain.
Hingga saat ini, Alfamart memiliki lebih dari 7.000 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Sumber Alfaria juga telah memiliki 21 pusat distribusi yang tersebar di Jabodetabek, Jawa, dan Bali.
Untuk membangun gerai dan jaringan distribusi, Sumber Alfaria telah menghitung kebutuhan investasi. "Membangun sebuah gerai butuh investasi Rp 800 juta hingga Rp 900 juta," ujar Fernia Rosalie Kristanto, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya, Kamis (27/3) pekan lalu.
Sedangkan investasi membangun satu pusat distribusi memerlukan dana sekitar Rp 80 miliar. "Biayanya bervariasi, tergantung dari tipenya," jelas Fernia. Pusat distribusi terdiri atas tiga tipe. Tipe kecil memiliki kapasitas melayani 250 toko, kemudian tipe sedang berkapasitas 350 toko, sedangkan tipe besar berkapasitas lebih dari 350 toko.
Saat ini, persaingan di bisnis minimarket semakin ketat. Ada brand yang telah eksis seperti Indomaret, Circle-K, dan Seven Eleven. Nama terakhir mengusung konsep convenience store. Tahun ini, ada merek convenience store asal Jepang yang segera meluncur, yakni Ministop.
Di tengah persaingan ketat, manajemen Alfamart tetap optimistis bisnisnya terus bertumbuh. "Kami memiliki program loyalty membership yang saat ini telah lebih dari 3 juta member," ungkap Fernia.
Alfamart juga memiliki beberapa pelayanan jasa tambahan. Misalnya, memfasilitasi pembayaran tagihan telepon, tagihan listrik, sampai cicilan motor. "Kami masih akan terus menyempurnakan fasilitas tersebut," tutur Fernia.
Dengan ekspansi gerai di sejumlah wilayah, kinerja keuangan Alfamart terus bertumbuh. Selama 2012, Alfamart membukukan penjualan bersih Rp 23 triliun, tumbuh 27,7% dari tahun 2011 yang sebesar Rp 18,23 triliun.
Beban pokok penjualan Sumber Alfaria sepanjang 2012 membengkak 28,29% year-on-year jadi Rp 19,77 triliun. Meski begitu, Alfamart meraih laba bersih Rp 480,96 miliar, naik 33,35% dari tahun 2011 Rp 360,67 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News