kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspansi jalan terus, serapan capex Arwana Citramulia (ARNA) sudah sekitar 35%


Jumat, 15 Mei 2020 / 18:29 WIB
Ekspansi jalan terus, serapan capex Arwana Citramulia (ARNA) sudah sekitar 35%
ILUSTRASI. Pekerja sedang melakukan proses pembuatan keramik di di PT Arwana Citra Mulia Tbk yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten (20/2). Agenda ekspansi jalan terus, serapan capex Arwana Citramulia (ARNA) sudah 30%-35% di empat bulan pertama. KONTAN/Muradi/201


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk terus mengawal agenda ekspansinya tahun ini. Sepanjang Januari - April 2020 lalu, emiten keramik berkode saham ARNA ini telah menyerap 30%-35% dari total anggaran belanja modal alias capital expenditure sebesar Rp 165 miliar sepanjang 2020.

Sejalan dengan rencana semula, alokasi penggunaan capex pergunakan untuk ekspansi peningkatan kapasitas produksi pabrik Plant 5B di Mojokerto menjadi 3 juta meter persegi per tahun. 

Baca Juga: Akibat corona, Asia Pacific Fibers (POLY) kaji revisi capex di tahun ini

“Perseroan tetap optimis proyek ekspansi kapasitas produksi plant 5B di Mojokerto tetap berjalan sesuai target di mana selesai di akhir tahun 2020 dan sudah bisa mulai produksi di kuartal I 2021,” kata  Chief Operation Officer (COO) Arwana Citramulia Edy Suyanto kepada Kontan.co.id pada Jumat (15/5).

Asal tahu saja, ARNA memang getol melakukan meningkatkan kapasitas produksi. Pada tahun 2019 saja misalnya, ARNA baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik Plant 4B yang berlokasi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. 

Seiring dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, kapasitas produksi ARNA turut terkerek dari semula Rp 57,37 juta meter persegi pert ahun pada 2018 menjadi 61,37 juta persegi per tahun pada 31 Desember 2019 lalu berdasarkan laporan tahunan 2019.

Baca Juga: Industri otomotif optimistis pasar akan tumbuh di akhir tahun, ini pertimbangannya

Ekspansi penambahan kapasitas produksi membutuhkan dukungan arus kas yang kuat. Apalagi, ARNA mengandalkan kas internal dalam membiayai anggaran capex tahun ini. Beruntung, pengeluaran ARNA sejalan dengan kinerja yang didapatkan.

Mengintip laporan keuangan interim kuartal pertama 2020, penjualan neto ARNA meningkat sekitar 3,98% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 561,22 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 583,61 miliar pada kuartal I 2020 lalu.

Sementara itu, kas dan setara kas ARNA per 31 Maret 2020 tercatat sebesar Rp 232,36 miliar. Angka ini lebih besar sekitar 59,56% dibanding kas dan setara kas ARNA per 31 Maret 2019 lalu yang tercatat sebesar Rp 145,62 miliar.

Baca Juga: Ini ikhtiar Campina Ice Cream (CAMP) untuk menjaga penjualan di tengah pandemi corona

Berbekal dana yang dimiliki, ARNA berencana terus mengawal agenda ekspansi di bulan-bulan berikutnya sebagaimana rencana awal hingga tutup tahun nanti.

“Capex sebesar Rp 165 miliar tidak mengalami perubahan karena ekspansi Plant 5B tetap on schedule, demikian juga rencana upgrade mesin-mesin di plant eksisting tetap berlanjut,” sambung Edy (15/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×