Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - MALANG. PT Beiersdorf Indonesia memproyeksi peningkatan kapasitas produksi dapat terkerek 240% setelah ekspansi perluasan pabrik yang dilakukan di Malang, Jawa Timur.
Production Center Director Beiersdorf Indonesia Enri Gausman Lubis menuturkan dengan peningkatan kapasitas sebesar 240%, saat ini pihaknya memiliki kapasitas produksi 12.000 ton dari yang sebelumnya hanya 5.000 ton per tahun.
"Yang mendasari perluasan pabrik ini adalah kebutuhan bisnis. Kita melihat kebutuhan bisnis yang agresif di pasar Indonesia. Di tahun 2022 kita sudah realisasikan peningkatan produksi 240% dan masih ada lagi pengembangan di tahap 2 dan 3 yang kami rencanakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis kami yang juga semakin besar," paparnya saat ditemui di Malang, Selasa (30/5).
Dia menambahkan, perluasan pabrik di Malang ini dilakukan dengan membuat desain pabrik atau restrukturisasi menjadi lebih modern serta memperbaharui mesin sehingga memiliki kecepatan yang tinggi. Secara sederhana, kata dia, pihaknya memaksimalkan penggunaan lahan seluas 44.000 meter persegi dalam proses ekspansi ini.
Baca Juga: Produsen Nivea, Beiersdorf Indonesia, Meresmikan Perluasan Pabrik di Malang
Dengan perluasan pabrik ini pula, produsen perawatan kulit Nivea dan Hansaplast ini memproyeksikan bisa memproduksi 107 juta produk hingga akhir 2023. Pada 2022, Beiersdorf sudah mencapai angka produksi sekitar 89 juta pieces untuk pusat produksi Malang.
Mengenai nilai investasi, Enri mengungkapkan bahwa besarannya mencapai kisaran € 24 juta hingga € 26 juta atau setara Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Perusahaan berbasis di Jerman ini juga merencanakan bakal melakukan ekspansi pabrik tahap 2 yang dilakukan pada Oktober 2025 mendatang serta tahap 3 yang waktunya belum bisa dibuka.
"Masih ada lagi ekspansi tahap 2 dan 3. Namun untuk angkanya kita bisa tahu nanti akhir tahun ya. Untuk lokasinya juga masih dalam proses feasibility dan perhitungan internal," sambungnya.
Baca Juga: Beiersdorf Indonesia terpengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
Enri melanjutkan, pihaknya optimistis pasar kosmetik masih cemerlang tahun ini walau dihadang isu krisis ekonomi. Beiersdorf mengutarakan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini adalah memenuhi kebutuhan pasar domestik yang besar.
Pihaknya menjabarkan, penyerapan produk Nivea dari pabrik Malang ini sudah 100% dan masih terus akan ditingkatkan. Sementara untuk produk Hansaplast, penjualan domestik menempati porsi kontribusi 88% dan 12% diekspor untuk pasar ASEAN.
"Pasca pandemi, pasar merespons baik dari apa yang kami perkirakan. Kami juga memiliki rencana meluncurkan produk baru yang banyak. Ini kami sedang kami evaluasi juga produk-produk baru mana yang bisa kita perkenalkan ke pasar Indonesia," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News