Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) secara resmi memulai proses lelang reguler Wilayah Kerja (WK) migas konvensional tahap tiga 2019, Senin 22 Juli 2019.
Proses ini melengkapi sejumlah lelang WK yang sebelumnya telah dilakukan Pemerintah dalam rangka meningkatkan investasi hulu migas nasional.
Baca Juga: Kementerian ESDM tawarkan empat wilayah kerja Migas di lelang tahap III tahun 2019
Kepala Satuan kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengaku optimistis terhadap investasi hulu migas akan terus meningkat.
Hingga 2027, menurut dia, setidaknya ada 42 proyek utama migas yang akan dilaksanakan dengan total investasi mencapai US$ 43,3 miliar. Total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta BOE, mencakup minyak bumi sebesar 92,1 ribu barel oil dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari.
“Empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat,” ungkap mantan Dirut Pertamina tersebut.
Dwi lebih lanjut menjelaskan, sampai dengan 30 Juni 2019 ada sebanyak 13 persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD) sudah disetujui dan memberikan potensi tambahan cadangan migas sebesar 132 juta setara barel minyak (MMboe).
Jumlah tersebut secara akumulasi menghasilkan rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) sebesar 23,85% dari target APBN 2019 sebesar 100%.
Baca Juga: Transformasi hulu migas, potensi hemat pemeliharaan fasilitas US$ 84 juta
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Satuan kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan untuk mendukung eksplorasi migas ke depan, pihaknya telah menentukan 10 wilayah prospektif.
Kesepuluh wilayah potensial antara lain, di Sumatera Utara (Mesozoic Play), Sumatera Tengah (Basin Center), Sumatera Selatan (Fractured Basement Play), Offshore Tarakan, NE Java-Makassar Strait, Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua (Plio-Pleistocene & Miocene Sandtone Play), Bird Body Papua (Jurassic Sandstone Play), dan Warim Papua.