kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Ekspor Batubara Turun 21,7%, Kementerian ESDM Masih Optimistis PNBP Capai Target


Rabu, 03 September 2025 / 16:56 WIB
Ekspor Batubara Turun 21,7%, Kementerian ESDM Masih Optimistis PNBP Capai Target
ILUSTRASI. Kapal tongkang memuat batu bara melakukan lego jangkar di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (18/2/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor minerba tercapai pada akhir 2025.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor batubara nasional masih tertekan sepanjang tahun ini. Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor minerba tetap bisa tercapai pada akhir 2025.

Melansir data dari Mineral One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, realisasi PNBP hingga 26 Agustus 2025 telah mencapai Rp 84,20 triliun. Angka ini setara 67,52% dari target penerimaan negara yang dipatok dalam APBN 2025 sebesar Rp 124,71 triliun.

“Secara umum PNBP di kita secara target per 1 September 2025 ini 70%. Jadi untuk PNBP sesuai target insyaallah sampai akhir tahun sesuai target,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (3/9).

Baca Juga: Kementerian ESDM Ungkap Penyebab Ekspor Batubara Turun hingga April 2025

Adapun, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor batubara sepanjang Januari–Juli 2025 tercatat US$ 13,82 miliar, atau turun 21,74% dibanding periode sama tahun lalu senilai US$ 17,66 miliar.

Volume ekspor juga terkoreksi 6,96% menjadi 214,71 juta ton, dengan rata-rata harga ekspor turun 9,64% menjadi US$ 64,37 per ton.

Tri menjelaskan, penurunan kinerja ekspor batubara dipengaruhi meningkatnya produksi batubara di dua negara tujuan utama Indonesia, yakni China dan India.

“Itu China dan India memang kapasitas produksinya naik. Sedangkan kita ekspor utamanya ke kedua negara itu. Nah jadi wajar-wajar saja sebetulnya. Sebetulnya ini siklus saja, naik turun gitu harga naik turun, seperti itulah kira-kira,” jelasnya.

Meski menghadapi tekanan permintaan dari China dan India, pemerintah tetap mendorong perluasan pasar ekspor ke negara lain, terutama kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Ekspor Batubara Januari–Juli Terkoreksi, Kementerian ESDM Dorong Diversifikasi Pasar

“Nah untuk Asia itu utamanya untuk ASEAN coba dijajakin. Kita sudah ngomong sudah dengan APBI, coba dijajakin misalnya Vietnam, Malaysia, Thailand, terus kemudian Filipina itu coba dijajakin. Karena kalau dari Rusia kan terlalu jauh juga. Jadi peluang di ASEAN kita dorong,” kata Tri.

Pemerintah berharap diversifikasi pasar tersebut bisa terealisasi pada sisa tahun ini. Namun, Tri mengakui kinerja ekspor batubara sepanjang 2025 secara keseluruhan tetap akan lebih rendah dibanding tahun lalu maupun proyeksi awal.

Kendati demikian, optimisme pemerintah terhadap pencapaian PNBP tidak surut. “Target insyaallah bisa,” tegas Tri.

Selanjutnya: 6 Jus Sayur Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Menarik Dibaca: 6 Jus Sayur Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×