kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.207   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.848   -30,25   -0,44%
  • KOMPAS100 996   -5,97   -0,60%
  • LQ45 761   -4,41   -0,58%
  • ISSI 225   -1,32   -0,58%
  • IDX30 392   -2,46   -0,62%
  • IDXHIDIV20 453   -2,78   -0,61%
  • IDX80 112   -0,66   -0,58%
  • IDXV30 113   -0,43   -0,37%
  • IDXQ30 127   -1,21   -0,94%

Ekspor kopi meningkat 10% tahun ini


Kamis, 04 April 2013 / 15:37 WIB
Ekspor kopi meningkat 10% tahun ini
ILUSTRASI. 5 Cara Mengecilkan Payudara dengan Melakukan Gerakan Ini


Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Ekspor kopi Indonesia diperkirakan bakal naik 10% tahun ini. Beberapa program peningkatan produksi termasuk penambahan areal lahan perkebunan telah membuat produksi kopi naik dan mengerek kinerja ekspor.


Irfan Anwar, Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) yang sekaligus Presiden Direktur Coffindo mengatakan, berbagai program peningkatan produksi di sejumlah perusahaan perkebunan membuat produksi kopi terus menunjukkan peningkatan.


Bahkan dalam tiga tahun ke depan akan ada beberapa program ekstensifikasi tanaman kopi dibeberapa daerah seperti Lampung, Jawa Tengah, Aceh dan Toraja. "Dengan adanya penambahan lahan, produktivitas  meningkat," katanya, Selasa (2/4).


Produktivitas kopi Indonesia, menurut Irfan, masih lebih rendah dibandingkan negara produsen lain seperti Brazil dan Vietnam. Rata-rata produktivitas kopi Indonesia hanya 740 kg per ha per tahun, sedangkan di Vietnam dapat mencapai 2,3 ton per ha per tahun tahun dan Brazil sebanyak 2,5 ton per ha per tahun.


Diharapkan dengan pola tanam yang baik, produktivitas kopi lokal dapat ditingkatkan menjadi 1 ton per ha per tahun. Data AEKI menunjukkan, tahun lalu luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektar (ha) dengan produksi 748.000 ton. Dari jumlah itu sebanyak 520.000 ton untuk pasar ekspor dan 230.000 ton untuk pasar domestik.


Irfan bilang, sampai sekarang 75% dari total volume ekspor dikirim dalam bentuk bahan mentah atau biji. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor biji kopi antara lain Eropa, Amerika Serikat,  dan Jepang.


Mardjoko, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengatakan, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan kinerja ekspor kopi mengalami peningkatan rata-rata 10,5% setiap tahun. "Kopi merupakan salah satu produk andalan ekspor non migas Indonesia," katanya.


Menurut data Kemdag , nilai ekspor kopi tahun lalu mencapai US$ 1,2 miliar, naik 7,9% dari   US$ 1,04 miliar pada tahun 2011.


Meski harga kopi dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan, AEKI yakin pada pertengahan tahun ini akan kembali naik. Saat ini harga kopi jenis arabika berada di kisaran US$ 1,4 per pound.

Di  pertengahan tahun ini diperkirakan akan naik menjadi US$ 1,7-US$ 1,8 per pound. Sementara robusta juga akan meningkat dari US$ 2.030 per ton jadi US$ 2.600 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×