Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kondisi ekonomi dunia yang tak menentu membuat PT Surya Toto Indonesia Tbk mengurangi ekspor produknya keluar negeri. Agar penjualan tetap aman, perusahaan keramik ini fokus menggenjot kinerja penjualannya di dalam negeri.
Pihak manajemen Toto memperkirakan, kinerja tujuan ekspor perusahaan yang akan mengalami penurunan adalah; ke Amerika Serikat (AS), Jepang serta Timur Tengah. "Tahun ini kami membatasi ekspor dan meningkatkan penjualan pasar lokal," ungkap Setia Budi Purwadi, Direktur Keuangan Perseroan, setelah paparan publik di Jakarta hari ini (4/6).
Purwadi memproyeksikan, porsi segmentasi penjualan ekspor dan lokal tahun adalah 25% dan 75%. Pada tahun lalu dan tahun 2010, porsi ekspor tercatat sebesar 27% dan 33% dari total penjualan masing-masing tahun.
Meskipun penjualan ekspor berkurang, Purwadi yakin segmentasi dalam negeri tetap bisa menopang pertumbuhan penjualan perseroan. "Pertumbuhan sektor properti di Indonesia pesat," kata Purwadi.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif meningkatkan permintaan bahan bangunan yang diperkirakan naik 15% jika dibanding tahun lalu. Selama kuartal I tahun lalu, penjualan domestik capai Rp 300 miliar, atau naik 33,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara penjualan ekspor kuartal I 2012 turun 21,8% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 73,2 miliar. Secara keseluruhan, penjualan perusahaan selama kuartal I 2012 naik 17,4% menjadi Rp 373,2 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.
Produk yang dijual perusahaan saat ini terbagi dalam tiga segmen, yaitu sanitary ware, fitting dan kitchen and vanity. Tahun ini, perseroan berniat menggenjot penjualan produk kitchen and vanity. "Kami sudah cukup kuat di produk sanitary," tegas Purwadi.
Sementara itu, fokus pasar yang dilirik oleh perusahaan adalah kelas menengah di Indonesia yang terus bertumbuhan.. "Kami melihat permintaan akan perlengkapan dapur juga akan meningkat," jelas Purwadi.
Catatan saja, penjualan kitchen and vanity tahun 2011 sebesar Rp 20,34 miliar atau sekitar 1,51% dari penjualan total. Purwadi menargetkan di tahun 2012 penjualan segmen produk ini tumbuh dua kali lipat dibanding tahun lalu.
Untuk menunjang kinerja tahun 2012, perseroan menganggarkan belanja modal atau capex sebesar US$ 5 juta. Menurut Purwadi, dana tersebut dipenuhi dari kas internal perusahaan dan akan digunakan untuk membeli mesin baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News