Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Dia memberi contoh, freight rate dari kawasan Asia ke Amerika Serikat saat ini berada di kisaran US$ 3.000—US$ 5.000. Padahal, ketika pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya, freight rate untuk rute serupa bisa mencapai kisaran US$ 9.000—US$ 11.000.
Walau demikian, ia menekankan bahwa penurunan freight rate tersebut berlaku untuk pelayaran tujuan internasional dan tidak berpengaruh untuk pelayaran dalam negeri.
Sebab, tidak ada peristiwa lockdown di Indonesia yang menyebabkan pelabuhan tutup, sekalipun kondisi ekonomi nasional sempat melemah di masa awal pandemi. Dengan begitu suplai dan permintaan antara kontainer dan kapal di Indonesia tetap berimbang.
Baca Juga: Pemerintah Batasi Pupuk Subsidi Hanya untuk 9 Komoditas
Dalam praktiknya, ketika freight rate internasional sedang tinggi-tingginya, pergerakan freight rate di dalam negeri justru tidak banyak berubah. Sekarang ketika freight rate internasional sudah turun, freight rate di dalam negeri pun tetap tidak mengalami perubahan signifikan.
“Tidak ada hubungannya antara freight rate internasional dengan freight rate dalam negeri. Pasarnya berbeda,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News