Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. El Nino yang diprediksi terjadi di perairan samudera pasifik pada pertengahan semester II mendatang akan menjadi berkah bagi sektor perikanan tangkap Indonesia. Potensi hasil tangkapan ikan dapat meningkat hingga empat kali lipat dibandingkan waktu normal.
Achmad Poernomo Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, produk perikanan yang berpotensi mengalami kenaikan antara lain jenis tuna dan lemuru. "Jadi untuk El Nino bagi perikanan kita menjadi berkah, karena El Nino ini mengakibatkan produksi naik bukan bencana untuk perikanan tangkap," kata Achmad, akhir pekan lalu.
El Nino yang terjadi di perairan samudera pasifik tersebut mengakibatkan terjadi arus panas yang ekstrim. Dengan kondisi tersebut, ikan laut yang melakukan migrasi dari samudera hindia menjadi terhambat, dan kemudian kembali lagi.
Adanya pertemuan arus laut dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mengakibatkan arus air naik (umbal). Akibatnya, banyak nutrisi dan plankton dari perairan dalam yang naik ke permukaan air laut. "Akibatnya ikan besar banyak yang datang," ujar Achmad.
Achmad mencontohkan, untuk ikan lemuru potensi kenaikan produksinya mencapai 2.000 ton per bulan. Volume tersebut lebih tinggi dibandingkan potensi produksi pada bulan-bulan normal yang hanya sekitar 500 ton.
Achamd menambahkan, potensi peningkatan produksi tersebut sangat tergantung dengan kesiapan dari para nelayan. "Seharusnya naik produksi tahunannya, tinggal kapasitas penangkapan (para nelayan)," kata Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News