kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten batubara upayakan memenuhi kewajiban DMO batubara tahun ini


Senin, 16 Desember 2019 / 20:52 WIB
Emiten batubara upayakan memenuhi kewajiban DMO batubara tahun ini
ILUSTRASI. Kawasan tambang batubara PT ABM Investama Tbk di Kalimantan Selatan (25-27 September 2018). Beberapa emiten batubara berupaya memenuhi kewajiban pasokan batubara domestic market obligation (DMO) di tahun ini.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor tambang batubara terus berupaya memenuhi kewajiban pasokan batubara domestic market obligation (DMO) di tahun ini.

Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga menyebut, pihaknya sudah mampu memenuhi kuota DMO minimal 25% pada kuartal III 2019 lalu. Namun, ia tidak bisa membeberkan besaran volume batubara ABMM yang dikhususkan untuk pemenuhan DMO.

Adrian bilang, pihaknya selalu mendahulukan kewajiban DMO batubara yang mana sebagian besar hasilnya untuk kebutuhan listrik dalam negeri lewat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Kami sudah terikat kontrak dengan PLN, sehingga penting bagi perusahaan untuk memenuhi kuota DMO,” kata dia, Senin (16/12).

Baca Juga: DMO batubara di bawah target, Kementerian ESDM: Kebutuhan batubara domestik terpenuhi

Catatan Kontan.co.id, ABMM telah memproduksi 8,5 juta ton batubara hingga akhir kuartal III 2019. ABMM sendiri menargetkan mampu memproduksi sekitar 11 juta ton batubara sampai akhir tahun nanti.

ABMM juga sudah siap untuk memenuhi kewajiban DMO batubara di tahun depan dan berupaya meningkatkan produktivitasnya. Terlebih, pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target volume DMO batubara di tahun depan mencapai 155 juta ton. Angka ini naik dibandingkan target DMO di tahun 2019 sebesar 128 juta ton.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga sudah mampu memenuhi kewajiban DMO batubara di tahun ini. Namun, Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira belum bisa merinci volume DMO batubara ADRO hingga kini.

Ia mengatakan, 40% penjualan batubara ADRO sampai kuartal III 2019 lalu ditujukan untuk wilayah Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia. Artinya, porsi batubara yang dijual ADRO di pasar domestik terbilang besar. “Memenuhi kewajiban DMO untuk kebutuhan dalam negeri merupakan prioritas bagi Adaro,” imbuhnya, Senin (16/12).

Febriati melanjutkan, pihaknya sudah siap mengeksekusi target pemerintah yang menaikkan target volume DMO batubara di tahun depan jadi 155 juta ton.

Untuk itu, ADRO akan tetap fokus pada keunggulan operasional dan efisiensi bisnis. Alhasil, ADRO diharapkan dapat menghasilkan kinerja operasional yang solid dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Sejumlah emiten tanggapi positif kebijakan DMO batubara tahun depan

Mengutip berita sebelumnya, ADRO sudah memproduksi batubara sebanyak 44,13 juta ton hingga kuartal III 2019. Sementara target produksi batubara ADRO di tahun ini sekitar 54 juta—56 juta ton.

Adapun Corporate Secretary PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) Lenny S.C menyampaikan, pihaknya masih berupaya sebisa mungkin untuk memenuhi kewajiban DMO batubara di tahun ini. Sayang, ia tidak menyebut realisasi terkini produksi batubara KKGI untuk kebutuhan DMO.

Secara umum, KKGI telah memproduksi 2,72 juta ton batubara sampai kuartal III-2019. Sedangkan target produksi batubara perusahaan di tahun ini mencapai 3,5 juta ton.

Baca Juga: APBI mengkritisi opsi mekanisme kebijakan DMO batubara oleh pemerintah di tahun depan

Untuk mengakomodasi peningkatan target DMO batubara dari pemerintah, KKGI sudah mempersiapkan berbagai infrastruktur yang mendukung produktivitas tambang.

Selain itu, KKGI juga berusaha meningkatkan target produksi batubara menjadi 4,5 juta ton di tahun depan. Harapannya, volume khusus DMO batubara yang dihasilkan juga mengalami pertumbuhan.

“Sekarang kami sedang menunggu persetujuan RKAB 2020 dari Dirjen Minerba Kementerian ESDM,” tutur Lenny, Senin (16/12).

Baca Juga: Kementerian ESDM sampaikan opsi mekanisme kebijakan DMO batubara di tahun 2020

Sebagai catatan, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Sujatmiko menyebut, pasokan DMO batubara sudah mencapai 95 juta ton per Oktober silam. Dari angka tersebut 80 juta ton di antaranya merupakan pasokan batubara untuk bidang kelistrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×