Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya pandemi virus corona (Covid-19) menginfeksi berbagai lini sektor ekonomi dan bisnis. Meski demikian, ada pula peluang dari momentum saat ini bagi sektor agribisnis karena kebutuhan pangan menjadi hal yang paling utama.
"Ada tiga poin yang Tanijoy fokuskan. Akses permodalan, akses teknologi dimana banyak petani yang masih bertani dengan cara konvensional, dan akses pasar," kata Chief Executive Officer (CEO) Tanijoy Muhammad Nanda Putra dalam Webinar Webinar Peluang Social Enterprise Sektor Pertanian di Era New Normal pada Kamis (16/7).
Baca Juga: DPR apresiasi upaya Kementan kembangkan industri herbal
Sementara itu, Ajib Hamdani, Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi mengatakan terdapat tiga hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang usaha pertanian. Di antaranya penyediaan dana mudah danĀ murah, korporatisasi, dan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha pertanian.
Senada dengan Nanda, sektor usaha pertanian di masa pandemi juga ditekankan relatif tidak terdampak. Bahkan Ajib menggarisbawahi jika mampu membuat hilirisasi maupun distribusi hingga konsumen akhir dengan inovasi maka sektor pertanian dapat jadi peluang.
"Bagaimana petani bisa di edukasi, meningkatkan kapasitas, agar memiliki literasi keuangan yang baik, bagaimana mereka punya kebiasaan yang baik," jelas Ajib.
Disampaikan juga terdapat lima masalah dari sektor agribisnis, yaitu literasi keuangan yang rendah, shadow economy, produktivitas masih rendah, hilirisasi, dan regulasi yang dinilai kurang mendukung.
Dari kajian Hipmi dijelaskan bahwa regulasi yang ada belum dirasakan langsung oleh petani. "Saat produktivitas rendah nggak ada anak milenial mau jadi petani," imbuhnya.
Baca Juga: Modal budidaya sayur hidroponik cuma Rp 1,5 juta buat pemula, siapa tertarik?
Direktur Operasional dan Layanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh menuturkan strategi Bulog di era new normal adalah membuat skenario penjualan online/offline seperti ecommerce iPanganandotcom dan pengembangan jaringan rumah pangan kita (RPK) di sektor offline.
Pemerintah melalui BUMN klaster pangan kini juga disampaikan tengah fokus untuk menjaga rantai pasok dan ketahanan pangan nasional.
"Sebelum masuki pandemi kita sudah masuk ke ranah online dengan iPanganandotcom. Dan memasuki pandemi iPanganandotcom mengalami kenaikan selling 2-3 kali lipat dari kondisi normal karena selama pandemi kan ada bekerja dari rumah, kalu ada pembatasan juga," kata Tri Wahyudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News