Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Terpisah, berdasarkan informasi yang sampai kepada Kontan.co.id, potensi cadangan emas di Blok Wabu disebut cukup besar. Nilai cadangannya ditaksir mencapai sekitar US$ 14 miliar.
"Biasanya margin perusahaan tambang sekitar 30% dari pendapatan. Jadi kalau itu potensinya US$ 14 miliar, margin 30%, berarti (laba yang berpotensi diraih) sekitar US$ 4,2 miliar," sebut sumber Kontan.co.id tersebut, Rabu (23/9).
Asal tahu saja, Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengirim surat kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait dengan pengelolaan Blok Wabu kepada Antam.
Baca Juga: Anak usaha Merdeka Copper (MDKA) serahkan lahan kompensasi 100,32 ha ke pemerintah
Erick mencatat bahwa Antam sebagai perusahaan tambang emas pelat merah tidak memilik tambang baru, padahal Antam memiliki cukup banyak karyawan yang hingga menembus 1.000 orang.
"Karena itu kita kemarin mengirim surat ke menteri ESDM (Arifin Tasrif) sebagai perusahaan BUMN. Dan sudah di koordinasi juga dengan kepala BPKM, agar lokasi yang sudah diterima diberikan Freeport kepada Negara diprioritaskan kepada BUMN untuk masuk dalam pengelolaan emas itu," terangnya.
Dengan begitu, secara konkret Antam bukan hanya mini trading company tetapi juga perusahaan tambang emas. Erick bilang, sangat menyakitkan dalam posisi Antam yang tidak memiliki tambang emas baru, sementara prospek emas di Indonesia menjadi salah satu suplai yang besar dan dalam kondisi seperti ini harga emas sangat baik "Karena itu kita memberanikan diri juga masuk ke lahan eks Freeport itu," tandasnya.
Selanjutnya: Perusahaan tambang wajib sisihkan dana ketahanan cadangan, ini kata Kementerian ESDM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News