Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menugaskan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk mengelola Blok Wabu. Tambang emas tersebut merupakan eks wilayah PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai hasil penciutan.
Holding perusahaan tambang BUMN, Mining and Industry Indonesia (MIND ID) mengkonfirmasi penugasan tersebut. Senior Vice President Corporate Secretary MIND ID Rendi Witular menyatakan kesiapan holding tambang beserta ANTM untuk mengelola Blok Wabu. Apalagi dalam perhitungan bisnis, pengelolaan tambang emas tersebut terhitung ekonomis.
"MIND ID dan Antam siap menjalankan penugasan ini. Secara ekonomis sangat layak," kata Rendi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/9).
Baca Juga: Surati Menteri ESDM, Erick Thohir minta Antam kelola tambang emas Wabu bekas Freeport
Dia pun menekankan, meski pun disebut sebagai eks wilayah tambang PTFI, namun Blok Wabu ini merupakan hasil penciutan dan sudah dikembalikan kepada negara. Menurut Rendi, Blok Wabu pun belum pernah dieksploitasi. "Jadi istilahnya bukan sisa, karena blok ini belum dieksploitasi sama sekali," sebut Rendi.
Selain secara ekonomis dinilai layak, Rendi pun optimistis, secara teknis ANTM akan mampu untuk mengelola potensi emas di Blok Wabu, apalagi jenis pertambangannya adalah tambang terbuka (open pit). Meski diakui Rendi, faktor sulitnya medan dan belum adanya infrastruktur menjadi tantangan tersendiri dalam menggarap blok tersebut.
Yang pasti, Rendi menegaskan bahwa dalam mengelola Blok Wabu tersebut, ANTM bakal menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua. Menurutnya, saat ini pihak MIND ID terus menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah daerah Papua, baik Provinsi maupun kabupaten setempat untuk bekerjasama di Blok Wabu.
"MIND ID dan Antam pastinya akan bekerjasama dengan BUMD Papua untuk mengelola blok ini, sesuai dengan ketentuan yang ada," ujar Rendi.
Sayangnya, Rendi masih belum membeberkan bagaimana rencana pengelolaan Blok Wabu, investasi yang disiapkan maupun sumber pendanaannya.
Baca Juga: Gara-gara corona, Pertamina lakukan penyesuaian proyek kilang minyak
Asal tahu saja, merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id, untuk mencapai kesepakatan dalam mendapat kelanjutan operasi berupa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), PTFI mesti menaati sejumlah persyaratan. Salah satunya ialah penyiutan atau pelepasan luas wilayah kerja yang mencapai 58% dari 212.950 hektare menjadi 90.360 hektare.
Pada 2 Juli 2015, PTFI pun mengembalikan sejumlah blok tembaga dan emas ke negara. Satu diantaranya adalah Blok Wabu, yang ditaksir memiliki potensi tembaga 4,3 juta ores, dan kandungan kualitas emas yang cukup bagus dengan 2,47 gram per ton.
Terpisah, berdasarkan informasi yang sampai kepada Kontan.co.id, potensi cadangan emas di Blok Wabu disebut cukup besar. Nilai cadangannya ditaksir mencapai sekitar US$ 14 miliar.
"Biasanya margin perusahaan tambang sekitar 30% dari pendapatan. Jadi kalau itu potensinya US$ 14 miliar, margin 30%, berarti (laba yang berpotensi diraih) sekitar US$ 4,2 miliar," sebut sumber Kontan.co.id tersebut, Rabu (23/9).
Asal tahu saja, Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengirim surat kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait dengan pengelolaan Blok Wabu kepada Antam.
Baca Juga: Anak usaha Merdeka Copper (MDKA) serahkan lahan kompensasi 100,32 ha ke pemerintah
Erick mencatat bahwa Antam sebagai perusahaan tambang emas pelat merah tidak memilik tambang baru, padahal Antam memiliki cukup banyak karyawan yang hingga menembus 1.000 orang.
"Karena itu kita kemarin mengirim surat ke menteri ESDM (Arifin Tasrif) sebagai perusahaan BUMN. Dan sudah di koordinasi juga dengan kepala BPKM, agar lokasi yang sudah diterima diberikan Freeport kepada Negara diprioritaskan kepada BUMN untuk masuk dalam pengelolaan emas itu," terangnya.
Dengan begitu, secara konkret Antam bukan hanya mini trading company tetapi juga perusahaan tambang emas. Erick bilang, sangat menyakitkan dalam posisi Antam yang tidak memiliki tambang emas baru, sementara prospek emas di Indonesia menjadi salah satu suplai yang besar dan dalam kondisi seperti ini harga emas sangat baik "Karena itu kita memberanikan diri juga masuk ke lahan eks Freeport itu," tandasnya.
Selanjutnya: Perusahaan tambang wajib sisihkan dana ketahanan cadangan, ini kata Kementerian ESDM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News